BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Masalah
perkembangan seksualitas tidak hanya terfokus pada remaja tetapi juga pada anak
usia SD. Penyebab utama dari tingkah laku seksualitas anak di SD disebabkan
oleh pengaruh lingkungan yang negatif, kepribadian yang rapuh, pendidikan
tentang seks yang kurang dan kurangnya
perhatian keluarga.
Setiap
makhluk Tuhan pasti akan mengalami peristiwa berhubungan dengan masalah
seksual. Khususnya pada manusia, permasalahan seksual tidaklah sesederhana pada
makhluk lain yang hanya terfokus pada tujuan bereproduksi atau berkembang biak,
karena pada makhluk lain kebutuhan seksual terjadi secara naluriah dan akan
terjadi pada usia pertumbuhan tertentu. Sedangkan manusia dengan akalnya yang
tinggi, justru patokan usia naluriah seksual ini tidak dapat dipastikan,
sehingga akan dibutuhkan suatu pengajaran dan pendidikan tersendiri untuk
memahami masalah perkembangan seksualnya, terutama pada usia anak dan remaja
awal yang belum memiliki kewajiban dan kesiapan untuk bereproduksi.
1.2. Rumusan masalah
1. Bagaimana
perkembangan seksualitas anak SD?
2. Apa saja
permasalahan seksualitas anak yang pernah terjadi di SD N 1.2.5 Banyuasri?
3. Bagaimana cara
mengatasi permasalahan seksualitas anak SD?
1.3. Hasil
Temuan
Dari
observasi yang dilakukan, kami menemukan perkembangan seksualitas anak SD dan
faktor-faktor yang menyebabkan permasalahan seksualitas di SD N 1. 2. 5
Banyuasri.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perkembangan seksualitas anak SD
Umumnya, perkembangan seksualitas
anak SD dimulai sejak kelas 4 pada saat menginjak umur 9 tahun. Hal ini
dibuktikan dengan hasil observasi yang telah kami lakukan, bahwa anak SD sejak
duduk dikelas 4 telah mulai menyukai lawan jenis. Dan sebagian besar anak
perempuan sudah mengalami pubertas sejak duduk di
bangku kelas 5 SD (Ariani, 2012). Sejak masa pubertas
(10-15 tahun), tubuh wanita mengalami proses bulanan yang disebut siklus haid.
Perubahan tingkat hormon mempertebal jaringan rahim dan memperbanyak darah,
yang akan jadi zat zat makanan bagi telur yang dibuahi (Brissenden, dkk. 1998).
Sebagian
besar dari anak yang telah kami wawancarai mengaku sudah mempunyai pacar.
Bahkan mereka memanfaatkan waktu istirahat dan pulang sekolah untuk bertemu
dengan pacarnya. Mereka juga memanfaatkan teknologi untuk berinteraksi dengan
pacarnya, misalnya melalui telepon genggam dan akun facebook.
2.2 Permasalahan seksualitas anak yang pernah terjadi di SD N
1.2.5 Banyuasri
Bentuk
permasalahan seksualitas anak yang pernah terjadi di SD 1. 2. 5 Banyuasri salah satunya disebabkan penyalahgunaan teknologi dan lingkungan pergaulan yang
kurang sehat. Hal ini menyebabkan
seorang anak perempuan yang duduk di kelas 5 mengalami gangguan belajar, sering melamun, dan terbiasa membuka situs-situs
yang berbau porno.
Disamping itu ada juga sebuah
kasus seksualitas anak yang pernah terjadi di SD ini, yakni ada seorang anak
laki-laki yang duduk di kelas 4 menggambar hal-hal porno pada saat mengikuti
pelajaran di kelas. Ini disebabkan oleh tekanan dalam keluarga yang kurang
harmonis (brokenhome) dan pengaruh teknologi.
2.3 Cara mengatasi
permasalahan seksualitas anak SD
Berikut ini
beberapa cara untuk mengatasi permasalahan seksualitas anak di SD.
1)
Dari orang tua
Orang tua merupakan
orang yang paling dekat dengan anak. Untuk
mencegah anak mengalami relasi seksual di usia yang dini, maka orang tua perlu
memperhatikan beberapa hal :
ü
Orangtua harus sering memberikan nasehat dan perhatian
kepada anaknya
ü
Orang tua harus lebih menjalin komunikasi yang
terhadapanaknya
ü
Orang tua harus mengetahui terman-teman dan dapat menjangkau
lingkungan bermainya
ü
Tidak melengkapi
kamar tidur dengan peralatan eletronik yang lengkap
ü
Mensortir koleksi
buku, majalah, novel dan bentuk informasi apapun yang ada di sekitar lingkungan
rumah
ü
Jika sudah
terlanjur menemukan kasus anak yang pernah mengakses situs internet porno
ataupun melihat pornografi, orang tua pun perlu secara tegas dan terbuka
menyatakan kekecewaan dan harapan pada anak.
2)
Dari guru
Guru merupakan
orang tua di lingkungan sekolah harus bisa mengarahkan anak didiknya ke arah yang baik. Hal
ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
ü
Guru harus memberikan nasehat-nasehat kepada anak didiknya
ü
Pada saat mengajar guru harus menyelipkan pengetahuan
tentang seksualitas pada anak didiknya, meskipun belum ada
pelajaran khusus tentang pelajaran tersebut.
ü
Guru harus menjalin hubungan dengan orang tua siswa dalam
konteks mendidik anak.
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Berdasarkan
pembahasan di atas maka dapat disimpulkan, bahwa anak SD pada saat ini telah
mengalami perkembangan seksualitas yang sangat cepat dan tinggi. Hal ini
dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya faktor keluarga yang kurang menberikan
perhatian kepada anaknya. Disamping faktor keluarga, lingkungan yang kurang
sehat juga berpengaruh dalam perkembangan seksualitas anak. Perkembangan
seksualitas anak di SD dapat ditekan dengan cara memberikan perhatian yang
lebih, baik dari segi orang tua maupun dari pihak sekolah.
Daftar pustaka
Seni Septiani
Sanusi, Psi. / Psikolog Pusat Konsultasi
Tumbuh Kembang Anak dan Remaja Ramaniya.
Brissenden, dkk. 1998. Ensiklopedi populer anak. Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeve.S
Tidak ada komentar:
Posting Komentar