Kamis, 19 Juni 2014

BK menurut para ahli



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Bimbingan dan konseling sebagai suatu konsep dalam pendidikan yang sudah dikenal cukup lama, karena pernah dipelajari sebelumnya. Sebagai suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dari proses pendidikan di sekolah, bimbingan dan konseling, mungkin pula telah menjadi bagian dari kegiatan sehari-sehari di sekolah. Sebagai suatu konsep yang utuh, bimbingan di sekolah tidak dapat dipahami hanya dengan membaca definisinya tanpa memahami latar belakang, urgensi, tujuan dan prinsipnya dan hal-hal lainnya yang terkait, mengingat antara penjelasan yang satu dengan yang lainnya akan saling terkait sehingga hanya dengan memahami keseluruhan dengan baik. Bimbingan dan konseling sudah cukup lama dipahami sebagai bagian integral dari pendidikan modern.  Walaupun sebagai suatu konsep bimbingan dan konseling baru dikenal pada tahun 60-an, namun sebagai suatu fungsi atau kegiatan pendidikan, bimbingan sudah dilaksanakan dalam praktik pendidikan sehari-hari sejak munculnya gerakan pendidikan nasional yang dipelopori Ki Hajar Dewantara.
        Bimbingan dan konseling dipandang sebagai salah satu komponen yang tidak terpisahkan dari komponen-komponen lainnya. Di Indonesia perkembangan bimbingan dan konseling dimulai dalam bidang pendidikan, khususnya pendidikan formal di sekolah. Dalam hubungan inilah bimbingan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pendidikan yaitu membantu setiap pribadi anak didik agar berkembang secara optimal. Dengan demikian maka hasil pendidikan sesungguhnya akan tercermin pada pribadi anak didik yang berkembang baik secara akademik, psikologis, maupun sosial

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah adalah sebagai berikut.
1)      Bagaimana pengertian Bimbingan secara umum dan menurut para ahli?
2)      Bagaimana pengertian Konseling secara umum dan menurut para ahli?
1.3  Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1)      Untuk memahami pengertian bimbingan secara umum dan menurut para ahli.
2)      Untuk memahami pengertian konseling secara umum dan menurut para ahli.


























BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Bimbingan Dan Konseling Menurut Para Ahli

2.1 PENGERTIAN BIMBINGAN
        1.  Menurut Donald G. Mortenson (1964) mengemukakan pengertian tentang bimbingan sebagai berikut: “ As that of the total educational program that helps provide the personal opportunites and specialized staff servise by which each individual can develop to the fullest of abilities and cepacities in terms on the democratic ideal”.

Dari definisi tersebut dapat ditarik beberapa pengertian yaitu:
        a)  Bimbingan merupakan bagian dari program pendidikan.
b) Bimbingan merupakan bantuan dan kesempatan bagi setiap orang.
c)  Bimbingan diberikan oleh petugas-petugas yang mempunyai keahlian.
d) Dengan bimbingan diharapkan setiap individu dapat berkembang sesuai dengan kemampuannya.
e)  Dasar bimbingan adalah cita-cita demokrasi.

2.  Menurut Crow and Crow (1960) mengartikan bimbingan sebagai berikut: “ Assistance mode available by personality qualified and adequtely trained men of women to a individual of any age to help him manage his own life activities develop his points of view, make his own decisions, and carry his own burdens”.
  
   Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa:
a)  Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan oleh orang laki-laki atau wanita yang telah terlatih atau kompeten.
b) Bantuan bimbingan diberikan kepada siapa saja yang memerlukan tanpa memandang umur.
c)  Bantuan bimbingan diberikan agar orang yang dibimbing mampu mengembangkan kegiatan hidupnya dan pandangan hidupnya sendiri, mampu membuat keputusan serta memikul beban hidupnya.

3.  Menurut Miller (1961) mengemukakan pendapatnya mengenai bimbingan sebagai suatu proses bantuan yang diberikan pada individu agar mencapai pemahaman diri dan pengrahan diri sehingga mampu melakukan penyesuaian diri secara efektif terhadap sekolah, lingkungan keluarga maupun masyarakat.

4.  Menurut Bimo Walgito (1969) mengatakan bimbingan merupakan tuntunan bantuan dan pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam kehidupannya agar dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.

5.  Menurut Siti Rahayu (1970) dalam bukunya Bimbingan dan penyuluhan menyebutkan bahwa bimbingan adalah bantuan dari seseorang kepada orang lain baik anak-anak, orang muda maupun orang tua untuk mengembangkan pandangan-pandangannya sendiri, membuat keputusan-keputusan sendiri serta mencari pengatasannya sendiri.

6.  Menurut W. S. Winkel (1974) mengemukakan pengertan bahwa bimbingan di sekolah adalah bidang khusus dalam keseluruhan kegiatan sekolah yaitu bidang yang memberikan pelayanan spesial oleh ahli-ahli bimbingan dan sekaligus menciptakan saluran-saluran bagi pelayanan tersebut. Misalnya wawancara penyeluhan, bimbingan kelompok.
7. Menurut Abu Ahmadi (1991: 1), bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu (peserta didik) agar dengan potensi yang dimiliki mampu mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna menentukan rencana masa depan yang lebih baik. Hal senada juga dikemukakan oleh Prayitno dan Erman Amti (2004: 99), Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, atau orang dewasa; agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
8. Frank Parson (1951) mengartikan bimbingan yaitu berupa bantuan yang diberikan kepada individu untuk memilih, mempersiapkandiri, dan memangku suatu jabatan, serta mendapat kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya.
9.Chiskolm berpendapat bahwa bimbingan ialah membantu individuu untuk lebih mengenal informasi tentang dirinya sendiri.
10. Bernard &Fullmer (1969) mengemukakan bahwa bimbingan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan realisisasi pribadi setiap individu.
11. Mathewson (1969) mengartikan bimbingan sebagai pendidikan dan pengembangan yang menekankan proses belajar yang sistematik.
12. PrayitnodanErmanAmti (2004) mengungkapkan bahwa bimbingan merupakan proses pemberian bantuan oleh orang yang ahli kepada beberapa orang atau individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa.
13. I. Djumhur dan Moh. Surya (1975) memberikan pandangannya tentang bimbingan sebagai suatu proses pemberian bantuan secara terus menerus dan sitematis kepada individu untuk memcahkan masalah yang dihadapinya
Kalau kita amati pendapat para ahli tentang bimbingan sepertinya para ahli diatas kebanyakan sepakat bahwa secara umum bimbingan mempunyai arti bantuan. Namun jika kita mau menyimpulkan pendapat para ahli tersebut dengan pengertian yang lebih luas, maka kurang lebih kesimpulannya adalah bahwa bimbingan merupakan bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli kepada individu atau beberapa orang dengan memberikan pengetahuan tambahan untuk memahami dan mengatasi permalahan yang dialami oleh individu atau seseorang tersebut, dengan cara terus menerus dan sitematis.

2.2  PENGERTIAN KONSELING                       
           Konseling sebagai suatu usaha tidak dapat dilepaskan dari usaha pendidikan yang lain. konseling mempunyai peranan dan fungsi yang sangat penting dalam menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Dapat dikatakan bahwa layanan konseling di sekolah sejalan dengan layanan bombingan oleh karenanya perlu mendapat tempat yang wajar sesuai dengan pendapat beberapa ahli.
           1.  Menurut Rogers (1942) mengemukakan pendapatnya tentang konseling sebagai berikut: “Counseling is a series of direct contacts with the individual which aims to offer him assistance in changing his attiude and behavior”.
                 Dalam pengertiannya tersebut Rogers menyatakan bahwa konseling merupakan rangkaian-rangkaian kontak atau hubungan secara langsung dengan individu yang tujuannya memberikan bantuan dalam merubah sikap dan tingkah lakunya.
           2.   Mortensen dan Schmuller (1964) mengajukan pengertian konseling sebagai berikut. “Konseling adalah suatu proses interaksi antara seorang dengan seseorang, orang yang satu dibantu oleh yang lain, bantuan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman dan kesanggupannya dalam menghadapi masalah.
           3.   James P. Adams (1965) dalam bukunya “problems in counseling” mengemukakan sebagai berikut. “ konseling adalah suatu pertalian atau hubungan secara timbal balik antara dua individu, yang seorang sebagai konselor membantu yang lain sebagai konseli agar supaya konseli dapat memahami dirinya secara lebih baik dalam hubungannya dengan masalah hidup yang dihadapi baik pada saat ini maupun waktu yang akan datang.
           4.   Robinson ( 1950) dalam bukunya Principles and procedures in student counseling “memberikan pengertian sebagai berikut”:
                 Dalam hal ini Robinson berpendapat bahwa istilah konseling meliputi semua bentuk situasi hubungan antara dua orang yang satu sebagai klien yang dibantu untuk memperoleh penyesuaian yang lebih efektif baik penyesuaian terhadap dirinya sendiri mauoun terhadap lingkungan.
           5.   Rochman Natawidjaja dan Nano Sjaodich Sukmadinata (1972) dalam bukunya Bimbingan Pendidikan memberikan pengertian sebagai berikut: “ Penyuluhan adalah hubungan timbal balik diantara dua orang individu (penyuluh dan client), dimana peyuluh berusaha untuk menolong client supaya dapat lebih baik memahami dirinya dalam hubungannya dengan masalah hidup yang dihadapinya pada masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang sehingga dia dapat memecahkannya.
6. Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang. (Tolbert, dalamPrayitno2004 : 101).
7.Jones (Insano, 2004 : 11) menyebutkan bahwa konseling merupakan suatu hubungan professional antara seorang konselor yang terlatih dengan klien. Hubungan ini biasanya bersifat individual atau seorang-seorang, meskipun kadang-kadang melibatkan lebih dari dua orang dan dirancang untuk membantu klien memahami dan memperjelas pandangan terhadap ruang lingkup hidupnya, sehingga dapat membuat pilihan yang bermakna bagi dirinya.
8. Menurut Prayitno dan Erman Amti(2004) konseling merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli kepada individu yang sedang mengalami masalah yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh individu tersebut.
9. Winkel (2005) berpendapat bahwa konseling merupakan serangkaian kegiatan paling pokok dari bimbingan dalam usaha membantu konseli secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus.
Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian konseling merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh konselor yang dilakukan secara khusus dengan cara tatap tatapmuka dengan konseli guna mengatasi masalah yang dihadapi konseling.
Dari semua pendapat di atas dapat dirumuskan dengan singkat bahwa Bimbingan Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling (face to face) oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yang ada, sehingga individu atau kelompok individu itu dapat memahami dirinya sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat merencanakan masa depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup.




BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
           Berdasarkan pembahasan di atas, kami dapat menaik kesimpulan sebagai berikut.
1)               Bimbingan merupakan bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli kepada individu atau beberapa orang dengan memberikan pengetahuan tambahan untuk memahami dan mengatasi permalahan yang dialami oleh individu atau seseorang tersebut, dengan cara terus menerus dan sitematis.
2)               Konseling merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh konselor yang dilakukan secara khusus dengan cara tatap tatapmuka dengan konseli guna mengatasi masalah yang dihadapi konseling.
3.2 Saran
    Bimbingan Konseling sangatlah penting diterapkan di sekolah dasar, karena melalui bimbingan konseling, guru dapat mengarahkan dan membimbing siswanya agar menjadi siswa yang berbudi pekerti luhur.
















Kerjakanlah di buku tugasmu!
A.   Pilihlah jawaban yang paling benar!
1. Siapakah yang menyatakan bahwa bimbingan merupakan  pendidikan dan pengembangan yang menekankan proses belajar yang sistematik...
a. Mathewson (1969)         c. Prayitno dan Erman Amti (2004)
b. Bernard & Fullmer (1969)     d. I. Djumhur dan Moh. Surya (1975)
2. Siapakah yang berpendapat bahwa konseling merupakan suatu hubungan profesional antara seorang konselor yang terlatih dengan klien ?
a. Jones                              c. Prayitno dan Erman Amti (2004)
b. Bernard & Fullmer (1969)     d. Winkel (2005)
3.   Bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli kepada individu atau beberapa orang dengan memberikan pengetahuan tambahan untuk memahami dan mengatasi permalahan yang dialami oleh individu atau seseorang tersebut, dengan cara terus menerus dan sitematis merupakan pengertian dari ?
a. Konseling                       c. Bimbingan konseling
b. Pelayanan                       d. Bimbingan
4.   Hubungan profesional antara seorang konselor yang terlatih dengan klien untuk membantu klien memahami dan memperjelas pandangan terhadap ruang lingkup hidupnya, sehingga dapat membuat pilihan yang bermakna bagi dirinya merupakan definisi dari ?
a. Bimbingan                      c. Bimbingan konseling
b. Konseling                       d. Layanan
5.   Bagaimana pengertian bimbingan menurut Bimo Walgito (1969) ?
a. Bimbingan merupakan tuntunan bantuan dan pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam kehidupannya agar dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.          
b. Bimbingan dan penyuluhan menyebutkan bahwa bimbingan adalah bantuan dari seseorang kepada orang lain baik anak-anak, orang muda maupun orang tua untuk mengembangkan pandangan-pandangannya sendiri, membuat keputusan-keputusan sendiri serta mencari pengatasannya sendiri.
c. Bimbingan sebagai suatu proses bantuan yang diberikan pada individu agar mencapai pemahaman diri dan pengrahan diri sehingga mampu melakukan penyesuaian diri secara efektif terhadap sekolah, lingkungan keluarga maupun masyarakat.
d. Bimbingan ialah membantu individu uuntuk lebih mengenal informasi tentang dirinya sendiri.
6.   Bagaimana pengertian konseling menurut Winkel (2005)  ?
a. Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antarab dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar.                                                     
b. Konseling adalah suatu proses interaksi antara seorang dengan seseorang, orang yang satu dibantu oleh yang lain, bantuan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman dan kesanggupannya dalam menghadapi masalah.
c.  Konseling merupakan serangkaian kegiatan paling pokok dari bimbingan dalam usaha membantu konseli secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus.
d. Konseling merupakan rangkaian-rangkaian kontak atau hubungan secara langsung dengan individu yang tujuannya memberikan bantuan dalam merubah sikap dan tingkah lakunya.
7.   Memberikan bantuan dalam merubah sikap dan tingkah laku serta membantu dalam menyulusaikan masalah, merupakan tujuan dari ?
a. Bimbingan Konseling    c. Bantuan pemecahan masalah
b. Pelayanan BK                d. Konsultasi
8.   Yang  berwenang dalam melaksanakan bimbingan konseling disekolah, kecuali ?
a. Guru BK                         c. Para Guru
b. Para Ahli                        d. Wali Kelas
9.   Faktor yang tidak mempengaruhi keberhasilan dalam pemberian pelayanan BK di SD ?
a. Potensi Guru BK            c. Karakteristik siswa
b. Situasi pelayanan           d. Wali Kelas
10.Di sekolah konseling mempunyai peranan dan fungsi yang sangat penting dalam menunjang tercapainya tujuan?
a. Pembelajaran                  c. Penyulusaian masalah
b. Pendidikan                     d. Pembentukan karakter

B. Isilah titik-titik berikut dengan jawaban yang tepat!
1. Bagaimanakah pengertian bimbingan menurut Miller (1961)....
2. Bagaimanakah pengertian konseling menurut Rogers (1942)....
3. Apakah  yang dimaksud dengan bimbingan konseling....
4. Siapakah  yang memberikan bimbingan konseling....
5. Apa  tujuan dari  bimbingan konseling....



Kunci jawaban
A.     Pilihlah jawaban Objektif
1.      A
2.      A
3.      D
4.      B
5.      A
6.      C
7.      A
8.      B
9.      D
10.   B

B.     Pilihlah jawaban Esay
1.         Miller (1961) mengemukakan pendapatnya mengenai bimbingan sebagai suatu proses bantuan yang diberikan pada individu agar mencapai pemahaman diri dan pengrahan diri sehingga mampu melakukan penyesuaian diri secara efektif terhadap sekolah, lingkungan keluarga maupun masyarakat.
2.         Rogers menyatakan bahwa konseling merupakan rangkaian-rangkaian kontak atau hubungan secara langsung dengan individu yang tujuannya memberikan bantuan dalam merubah sikap dan tingkah lakunya.
3.         Bimbingan Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling (face to face) oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yang ada.
4.         Bimbingan konseling dilakukan oleh seorang konselor yang frofesional dan berpengalaman tinggi.
5.         Bimbingan konseling bertujuan untuk memberikan bantuan kepada konseli dalam upaya mengatasi permasalahan yang di hadapinya.


DAFTAR PUSTAKA

Mikarsa, Hera Lestari, dkk. 2007. Pendidikan Anak di Sd. Jakarta: Universitas Terbuka
Satori, Djam’an,dkk.2007. Profesi Keguruan. Jakarta: Iniversitas Terbuka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar