BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bimbingan dan konseling sebagai suatu konsep dalam
pendidikan yang sudah dikenal cukup lama, karena pernah dipelajari sebelumnya.
Sebagai suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dari proses pendidikan di
sekolah, bimbingan dan konseling, mungkin pula telah menjadi bagian dari
kegiatan sehari-sehari di sekolah. Sebagai suatu konsep yang utuh, bimbingan di
sekolah tidak dapat dipahami hanya dengan membaca definisinya tanpa memahami
latar belakang, urgensi, tujuan dan prinsipnya dan hal-hal lainnya yang
terkait, mengingat antara penjelasan yang satu dengan yang lainnya akan saling
terkait sehingga hanya dengan memahami keseluruhan dengan baik. Bimbingan dan
konseling sudah cukup lama dipahami sebagai bagian integral dari pendidikan
modern. Walaupun sebagai suatu konsep
bimbingan dan konseling baru dikenal pada tahun 60-an, namun sebagai suatu
fungsi atau kegiatan pendidikan, bimbingan sudah dilaksanakan dalam praktik
pendidikan sehari-hari sejak munculnya gerakan pendidikan nasional yang
dipelopori Ki Hajar Dewantara.
Bimbingan
dan konseling dipandang sebagai salah satu komponen yang tidak terpisahkan dari
komponen-komponen lainnya. Di Indonesia perkembangan bimbingan dan konseling
dimulai dalam bidang pendidikan, khususnya pendidikan formal di sekolah. Dalam
hubungan inilah bimbingan mempunyai peranan yang sangat penting dalam
pendidikan yaitu membantu setiap pribadi anak didik agar berkembang secara
optimal. Dengan demikian maka hasil pendidikan sesungguhnya akan tercermin pada
pribadi anak didik yang berkembang baik secara akademik, psikologis, maupun
sosial
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah adalah
sebagai berikut.
1) Bagaimana
pengertian Bimbingan secara umum dan menurut para ahli?
2) Bagaimana
pengertian Konseling secara umum dan menurut para ahli?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan
rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut.
1)
Untuk memahami pengertian bimbingan secara umum dan menurut
para ahli.
2)
Untuk memahami pengertian konseling secara umum dan menurut
para ahli.
BAB
II
PEMBAHASAN
Pengertian Bimbingan Dan
Konseling Menurut Para Ahli
2.1 PENGERTIAN BIMBINGAN
1. Menurut Donald G. Mortenson (1964) mengemukakan pengertian tentang
bimbingan sebagai berikut: “ As that of the total educational program that
helps provide the personal opportunites and specialized staff servise by which
each individual can develop to the fullest of abilities and cepacities in terms
on the democratic ideal”.
Dari definisi tersebut dapat ditarik beberapa pengertian yaitu:
a) Bimbingan merupakan bagian dari program pendidikan.
b) Bimbingan merupakan bantuan dan
kesempatan bagi setiap orang.
c) Bimbingan diberikan oleh
petugas-petugas yang mempunyai keahlian.
d) Dengan bimbingan diharapkan
setiap individu dapat berkembang sesuai dengan kemampuannya.
e) Dasar bimbingan adalah
cita-cita demokrasi.
2. Menurut Crow and Crow (1960)
mengartikan bimbingan sebagai berikut: “ Assistance mode available by personality
qualified and adequtely trained men of women to a individual of any age to help
him manage his own life activities develop his points of view, make his own
decisions, and carry his own burdens”.
Dari definisi tersebut dapat
diketahui bahwa:
a) Bimbingan
merupakan bantuan yang diberikan oleh orang laki-laki atau wanita yang telah
terlatih atau kompeten.
b) Bantuan
bimbingan diberikan kepada siapa saja yang memerlukan tanpa memandang umur.
c) Bantuan
bimbingan diberikan agar orang yang dibimbing mampu mengembangkan kegiatan
hidupnya dan pandangan hidupnya sendiri, mampu membuat keputusan serta memikul
beban hidupnya.
3. Menurut
Miller (1961) mengemukakan pendapatnya mengenai bimbingan sebagai suatu proses
bantuan yang diberikan pada individu agar mencapai pemahaman diri dan pengrahan
diri sehingga mampu melakukan penyesuaian diri secara efektif terhadap sekolah,
lingkungan keluarga maupun masyarakat.
4. Menurut
Bimo Walgito (1969) mengatakan bimbingan merupakan tuntunan bantuan dan
pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam
menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam kehidupannya agar dapat
mencapai kesejahteraan hidupnya.
5. Menurut
Siti Rahayu (1970) dalam bukunya Bimbingan dan penyuluhan menyebutkan bahwa
bimbingan adalah bantuan dari seseorang kepada orang lain baik anak-anak, orang
muda maupun orang tua untuk mengembangkan pandangan-pandangannya sendiri,
membuat keputusan-keputusan sendiri serta mencari pengatasannya sendiri.
6. Menurut
W. S. Winkel (1974) mengemukakan pengertan bahwa bimbingan di sekolah adalah
bidang khusus dalam keseluruhan kegiatan sekolah yaitu bidang yang memberikan
pelayanan spesial oleh ahli-ahli bimbingan dan sekaligus menciptakan
saluran-saluran bagi pelayanan tersebut. Misalnya wawancara penyeluhan,
bimbingan kelompok.
7. Menurut Abu Ahmadi (1991: 1), bahwa bimbingan adalah bantuan
yang diberikan kepada individu (peserta didik) agar dengan potensi yang
dimiliki mampu mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami diri,
memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna menentukan rencana masa depan yang
lebih baik. Hal senada juga dikemukakan oleh Prayitno dan Erman Amti (2004:
99), Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang
ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja,
atau orang dewasa; agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya
sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan
dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
8. Frank Parson (1951) mengartikan bimbingan yaitu berupa bantuan
yang diberikan kepada individu untuk memilih, mempersiapkandiri, dan memangku suatu
jabatan, serta mendapat kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya.
9.Chiskolm berpendapat
bahwa bimbingan ialah membantu individuu untuk lebih mengenal informasi tentang
dirinya sendiri.
10. Bernard
&Fullmer (1969) mengemukakan bahwa bimbingan merupakan kegiatan yang
bertujuan untuk meningkatkan realisisasi pribadi setiap individu.
11. Mathewson
(1969) mengartikan bimbingan sebagai pendidikan dan pengembangan yang
menekankan proses belajar yang sistematik.
12. PrayitnodanErmanAmti
(2004) mengungkapkan bahwa bimbingan merupakan proses pemberian bantuan oleh
orang yang ahli kepada beberapa orang atau individu, baik anak-anak, remaja,
maupun dewasa.
13. I. Djumhur dan Moh. Surya (1975)
memberikan pandangannya tentang bimbingan sebagai suatu proses pemberian
bantuan secara terus menerus dan sitematis kepada individu untuk memcahkan
masalah yang dihadapinya
Kalau kita amati pendapat para ahli
tentang bimbingan sepertinya para ahli diatas kebanyakan sepakat bahwa secara
umum bimbingan mempunyai arti bantuan. Namun jika kita mau menyimpulkan
pendapat para ahli tersebut dengan pengertian yang lebih luas, maka kurang
lebih kesimpulannya adalah bahwa bimbingan merupakan bantuan yang dilakukan
oleh seorang ahli kepada individu atau beberapa orang dengan memberikan
pengetahuan tambahan untuk memahami dan mengatasi permalahan yang dialami oleh
individu atau seseorang tersebut, dengan cara terus menerus dan sitematis.
2.2 PENGERTIAN KONSELING
Konseling sebagai suatu
usaha tidak dapat dilepaskan dari usaha pendidikan yang lain. konseling
mempunyai peranan dan fungsi yang sangat penting dalam menunjang tercapainya
tujuan pendidikan. Dapat dikatakan bahwa layanan konseling di sekolah sejalan
dengan layanan bombingan oleh karenanya perlu mendapat tempat yang wajar sesuai
dengan pendapat beberapa ahli.
1. Menurut Rogers (1942) mengemukakan
pendapatnya tentang konseling sebagai berikut: “Counseling is a series of
direct contacts with the individual which aims to offer him assistance in
changing his attiude and behavior”.
Dalam pengertiannya tersebut Rogers
menyatakan bahwa konseling merupakan rangkaian-rangkaian kontak atau hubungan
secara langsung dengan individu yang tujuannya memberikan bantuan dalam merubah
sikap dan tingkah lakunya.
2. Mortensen dan Schmuller (1964) mengajukan
pengertian konseling sebagai berikut. “Konseling adalah suatu proses interaksi
antara seorang dengan seseorang, orang yang satu dibantu oleh yang lain,
bantuan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman dan kesanggupannya dalam
menghadapi masalah.
3. James P. Adams (1965) dalam bukunya “problems
in counseling” mengemukakan sebagai berikut. “ konseling adalah suatu pertalian
atau hubungan secara timbal balik antara dua individu, yang seorang sebagai
konselor membantu yang lain sebagai konseli agar supaya konseli dapat memahami
dirinya secara lebih baik dalam hubungannya dengan masalah hidup yang dihadapi
baik pada saat ini maupun waktu yang akan datang.
4. Robinson ( 1950) dalam bukunya Principles and
procedures in student counseling “memberikan pengertian sebagai berikut”:
Dalam
hal ini Robinson berpendapat bahwa istilah konseling meliputi semua bentuk
situasi hubungan antara dua orang yang satu sebagai klien yang dibantu untuk
memperoleh penyesuaian yang lebih efektif baik penyesuaian terhadap dirinya
sendiri mauoun terhadap lingkungan.
5. Rochman Natawidjaja dan Nano Sjaodich
Sukmadinata (1972) dalam bukunya Bimbingan Pendidikan memberikan pengertian
sebagai berikut: “ Penyuluhan adalah hubungan timbal balik diantara dua orang
individu (penyuluh dan client), dimana peyuluh berusaha untuk menolong client
supaya dapat lebih baik memahami dirinya dalam hubungannya dengan masalah hidup
yang dihadapinya pada masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang sehingga
dia dapat memecahkannya.
6. Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka
antara dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan
khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu
untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa
depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi
untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar
bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang
akan datang. (Tolbert, dalamPrayitno2004 : 101).
7.Jones (Insano, 2004
: 11) menyebutkan bahwa konseling merupakan suatu hubungan professional antara seorang
konselor yang terlatih dengan klien. Hubungan ini biasanya bersifat individual
atau seorang-seorang, meskipun kadang-kadang melibatkan lebih dari dua orang
dan dirancang untuk membantu klien memahami dan memperjelas pandangan terhadap ruang
lingkup hidupnya, sehingga dapat membuat pilihan yang bermakna bagi dirinya.
8. Menurut Prayitno dan Erman Amti(2004) konseling merupakan
proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang
ahli kepada individu yang sedang mengalami masalah yang bermuara pada teratasinya
masalah yang dihadapi oleh individu tersebut.
9. Winkel
(2005) berpendapat bahwa konseling merupakan serangkaian kegiatan paling pokok dari
bimbingan dalam usaha membantu konseli secara tatap muka dengan tujuan agar
klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah
khusus.
Dari pendapat diatas
dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian konseling merupakan serangkaian kegiatan
yang dilakukan oleh konselor yang dilakukan secara khusus dengan cara tatap tatapmuka
dengan konseli guna mengatasi masalah yang dihadapi konseling.
Dari semua pendapat di atas dapat dirumuskan dengan singkat bahwa
Bimbingan Konseling adalah proses
pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling (face to face)
oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu
masalah (disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan
sarana yang ada, sehingga individu atau kelompok individu itu dapat memahami dirinya
sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat merencanakan
masa depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, kami dapat
menaik kesimpulan sebagai berikut.
1)
Bimbingan merupakan bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli kepada individu
atau beberapa orang dengan memberikan pengetahuan tambahan untuk memahami dan
mengatasi permalahan yang dialami oleh individu atau seseorang tersebut, dengan
cara terus menerus dan sitematis.
2)
Konseling merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh konselor
yang dilakukan secara khusus dengan cara tatap tatapmuka dengan konseli guna
mengatasi masalah yang dihadapi konseling.
3.2 Saran
Bimbingan Konseling sangatlah
penting diterapkan di sekolah dasar, karena melalui bimbingan konseling, guru
dapat mengarahkan dan membimbing siswanya agar menjadi siswa yang berbudi
pekerti luhur.
Kerjakanlah
di buku tugasmu!
A.
Pilihlah jawaban yang paling benar!
1. Siapakah yang menyatakan bahwa bimbingan merupakan pendidikan dan pengembangan yang
menekankan proses belajar yang sistematik...
a.
Mathewson (1969) c. Prayitno
dan Erman Amti (2004)
b. Bernard &
Fullmer (1969) d. I. Djumhur dan Moh. Surya (1975)
2. Siapakah yang berpendapat bahwa konseling
merupakan suatu hubungan profesional antara seorang konselor yang terlatih
dengan klien ?
a.
Jones c. Prayitno
dan Erman Amti (2004)
b. Bernard &
Fullmer (1969) d. Winkel (2005)
3.
Bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli kepada
individu atau beberapa orang dengan memberikan pengetahuan tambahan untuk
memahami dan mengatasi permalahan yang dialami oleh individu atau seseorang
tersebut, dengan cara terus menerus dan sitematis merupakan pengertian dari ?
a.
Konseling c. Bimbingan konseling
b. Pelayanan d. Bimbingan
4. Hubungan profesional antara seorang
konselor yang terlatih dengan klien untuk membantu klien memahami dan
memperjelas pandangan terhadap ruang lingkup hidupnya, sehingga dapat membuat
pilihan yang bermakna bagi dirinya merupakan
definisi dari ?
a.
Bimbingan c. Bimbingan konseling
b. Konseling d. Layanan
5. Bagaimana
pengertian bimbingan menurut Bimo Walgito (1969) ?
a. Bimbingan merupakan tuntunan bantuan dan
pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam
menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam kehidupannya agar dapat
mencapai kesejahteraan hidupnya.
b. Bimbingan dan penyuluhan menyebutkan bahwa
bimbingan adalah bantuan dari seseorang kepada orang lain baik anak-anak, orang
muda maupun orang tua untuk mengembangkan pandangan-pandangannya sendiri,
membuat keputusan-keputusan sendiri serta mencari pengatasannya sendiri.
c.
Bimbingan sebagai suatu proses
bantuan yang diberikan pada individu agar mencapai pemahaman diri dan pengrahan
diri sehingga mampu melakukan penyesuaian diri secara efektif terhadap sekolah,
lingkungan keluarga maupun masyarakat.
d. Bimbingan ialah membantu
individu uuntuk lebih mengenal informasi tentang dirinya sendiri.
6. Bagaimana pengertian konseling menurut Winkel
(2005) ?
a. Konseling
adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antarab dua orang
dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang
dimilikinya, menyediakan situasi belajar.
b. Konseling
adalah suatu proses interaksi antara seorang dengan seseorang, orang yang satu
dibantu oleh yang lain, bantuan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman
dan kesanggupannya dalam menghadapi masalah.
c. Konseling merupakan
serangkaian kegiatan paling pokok dari bimbingan dalam usaha membantu konseli
secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab
sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus.
d. Konseling
merupakan rangkaian-rangkaian kontak atau hubungan secara langsung dengan
individu yang tujuannya memberikan bantuan dalam merubah sikap dan tingkah
lakunya.
7. Memberikan
bantuan dalam merubah sikap dan tingkah laku serta membantu dalam menyulusaikan
masalah, merupakan tujuan dari ?
a.
Bimbingan Konseling c. Bantuan pemecahan masalah
b. Pelayanan BK d. Konsultasi
8. Yang
berwenang dalam melaksanakan bimbingan
konseling disekolah, kecuali ?
a. Guru BK c. Para Guru
b. Para Ahli d. Wali Kelas
9. Faktor
yang tidak mempengaruhi keberhasilan dalam pemberian pelayanan BK di SD ?
a. Potensi Guru BK c. Karakteristik siswa
b. Situasi pelayanan d. Wali Kelas
10.Di sekolah konseling mempunyai peranan dan
fungsi yang sangat penting dalam menunjang tercapainya tujuan?
a. Pembelajaran c. Penyulusaian masalah
b. Pendidikan d. Pembentukan karakter
B.
Isilah titik-titik berikut dengan jawaban yang tepat!
1. Bagaimanakah pengertian bimbingan menurut
Miller (1961)....
2. Bagaimanakah pengertian konseling menurut Rogers
(1942)....
3. Apakah yang
dimaksud dengan bimbingan konseling....
4. Siapakah yang memberikan bimbingan konseling....
5. Apa tujuan
dari bimbingan konseling....
Kunci jawaban
A.
Pilihlah jawaban Objektif
1. A
2. A
3. D
4. B
5. A
6. C
7. A
8. B
9. D
10. B
B.
Pilihlah jawaban Esay
1.
Miller (1961) mengemukakan pendapatnya mengenai
bimbingan sebagai suatu proses bantuan yang diberikan pada individu agar
mencapai pemahaman diri dan pengrahan diri sehingga mampu melakukan penyesuaian
diri secara efektif terhadap sekolah, lingkungan keluarga maupun masyarakat.
2.
Rogers menyatakan bahwa konseling merupakan
rangkaian-rangkaian kontak atau hubungan secara langsung dengan individu yang
tujuannya memberikan bantuan dalam merubah sikap dan tingkah lakunya.
3.
Bimbingan Konseling adalah proses pemberian
bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling (face to face) oleh seorang
ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah
(disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi konseli
serta dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yang ada.
4.
Bimbingan
konseling dilakukan oleh seorang konselor yang frofesional dan berpengalaman
tinggi.
5.
Bimbingan konseling bertujuan untuk memberikan
bantuan kepada konseli dalam upaya mengatasi permasalahan yang di hadapinya.
DAFTAR
PUSTAKA
Mikarsa,
Hera Lestari, dkk. 2007. Pendidikan Anak
di Sd. Jakarta: Universitas Terbuka
Satori,
Djam’an,dkk.2007. Profesi Keguruan.
Jakarta: Iniversitas Terbuka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar