Kamis, 19 Juni 2014

Motto Gerakan Pramuka



BAB I
PENDAHULUAN


1.1         Latar Belakang Masalah
Motto gerakan pramuka wajib dihayati dan selalu diingat bagi anggota pramuka dalam merealisasikan pengalaman satya dan dharma pramuka dalam kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan kebanggaan dan kekompakan dalam satuan gerakan pramuka.
Tiap orang mempunyai kecenderungan untuk mengenangkan sesuatu yang indah, membanggakan, dan memuaskan, yang pernah dialami dalam hidupnya untuk dinikmatinya kembali. Oleh sebab itu, di dalam pendidikan kepramukaan diadakan usaha untuk mengemukakan kembali hal-hal demikian itu dengan bermacam-macam cara. Baik dengan cara sederhana maupun dengan cara yang lengkap dan sempurna. Mengenangkan caranya (cara berpakaian, cara bersikap, cara berlaku, cara bertindak), mengenangkan namanya, mengenangkan waktunya, sehingga merupakan suatu citra.
Tugas membina Pramuka adalah menyalurkan pada anak didik untuk tujuan pendidikan. Dengan kenangan yang indah dan yang disanjungnya itu (romantik) digunakan sebagai Kiasan dasar Gerakan Pramuka dalam rangka usaha mencapai tujuan pendidikan Kepramukaan.


1.2         Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.
1)        Apa pengertian Motto Gerakan Pramuka?
2)        Apa manfaat Motto Gerakan Pramuka?
3)        Apa pengertian Kiasan Dasar Pramuka?



1.3         Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1)        Untuk mengetahui pengertian Motto Gerakan Pramuka.
2)        Untuk mengetahui manfaat Motto Gerakan Pramuka.
3)        Untuk mengetahui pengertian Kiasan Dasar Pramuka.


1.4         Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah sebagai brikut.
1)        Bagi masyarakat
       Dapat menambah semangat pengabdian pada masyarakat, bangsa, dan Negara.
2)        Bagi siswa
       Dapat memahami makna dari Motto dan Kiasan Dasar Pramuka,dan
menanamkan Motto Gerakan Pramuka.
3)        Bagi Perguruan Tinggi
Dapat membantu Perguruan Tinggi untuk memiliki budaya karya yang dilandasi pengabdian.












BAB II
PEMBAHASAN

1.1         Motto Gerakan Pramuka
Motto Gerakan Pramuka merupakan bagian terpadu proses pendidikan untuk mengingatkan setiap anggota  Gerakan Pramuka bahwa setiap megikuti kegiatan berarti mempersiapkan diri untuk mengamalkan kode kehormatan Pramuka. Motto Gerakan Pramuka adalah ( SATYAKU KUDARMAKAN DARMAKU KUBAKTIKAN ). Menanamkan motto Gerakan Pramuka kepada peserta didik tidak dengan cara menghafal untuk selajutnya memahaminya, tetapi harus kita sembunyikan/ kita selip-selipkan kedalam  setiap kegiatan kepramukaan, sehingga penanaman motto dalam diri peserta didik berlangsung secara alami dan bertahap.

1.2         Manfaat Motto Gerakan Pramuka
Motto Gerakan Pramuka seperti di atas memiliki manfaat sebagai berikut.
1)      Menanamkam rasa percaya diri.
2)      Menambah semangat pengabdian pada masyarakat, bangsa dan negara.
3)      Siap mengamalkan Satya dan Darma Pramuka.
4)      Rasa bangga sebagai Pramuka.
5)      Memiliki Buadaya Kerja yang dilandasi pengabdiannya.
Motto Gerakan Pramuka wajib dihayati dan selalu diingat bagi anggota Pramuka dalam merealisasikan pengamalan Satya dan Darma Pramuka dalam kehidupansehari-hari. Untuk meningkatkan kebanggaan dan kekompakan dalam satuan Gerakan Pramuka (misi Ambalan), di samping wajib menggunakan Motto Gerakan Pramuka juga diperbolehkan membuat motto Satuan di satuan masing-masing

1.3         Kiasan Dasar Kepramukaan
Kegiatan Kepramukaan yang dibungkus dengan Kiasan Dasar akan membangkitkan jiwa kejuangan dan cinta tanah air yang membekas di hati peserta didik. Dalam pelaksanaannya, Kiasan Dasar terpadu dengan Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan, Kode Kehormatan Pramuka, dan Motto Gerakan Pramuka.
Kiasan dasar kepramukaan ialah alam pikiran yang mengandung kiasan/gambaran suatu yang mengesankan, digunakan sebagai latar belakang suatu kegiatan kepramukaan sehingga peserta didik dapat merasakan ikur terlibat pada kegiatan yang mengesankan tersebut.
Dalam AD Gerakan disebutkan, “Penyelenggaraan kepramukaan dikemas dengan menggunakan Kiasan Dasar bersumber pada sejarah perjuangan dan budaya bangsa” (pasal 15).
Perjuangan Bangsa Indonesia untuk merebut kemerdekaan merupakan perjalanan panjang yang penuh pengorbanan. Sejarah telah mencatat dengan tinta emas berdirinya organisasi kebangsaan Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908 merupakan tonggak kebangkitan bangsa Indonesia dalam memperoleh kemerdekaan. Salah satu puncak pergerakan nasional ini adalah diikrarkannya Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 yang menjunjung tinggi semangat persatuan. Dengan rasa senasib dan sepenanggungan inilah, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 memberikan adicita perjuangan bangsa yang telah diperjuangkan berabad-abad lamanya.
Gerakan Pramuka pun tidak lepas dari perjuangan bangsa untuk memperoleh kemerdekaan. Terbukti pada masa pergerakan nasional, Boedi Oetomo mendirikan “Nationale Padvinderij”, Syarikat Islam mendirikan “Syarikat Islam Afdeling Padvinderij”, Nationale Islamietishe Padvinderij (NATIPIJ) didirikan oleh Jong Islamieten Bond (JIB) dan Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO) didirikan oleh Pemuda Indonesia. Begitu pun dengan Peristiwa sumpah pemuda yang menjadikan peran Gerakan Kepanduan pada waktu itu tidak bisa dipandang sebelah mata karena semangat Nasionalismenya yang ikut mendorong akan tercapainya Kemerdekaan Indonesia. Gerakan Pramuka telah menyimpan dengan cara tersendiri catatan sejarah ini. Perjalanan panjang perjuangan Bangsa Indonesia tersebut menjadi kiasan dasar dalam Gerakan Pramuka. Selanjutnya dijelaskan dalam ART Gerakan Pramuka dalam pasal 30 yang terdiri atas dua ayat:
1) Penggunaan Kiasan Dasar, sebagai salah satu unsur terpadu dalam Kepramukaa, dimaksudkan untuk mengembangkan imajinasi, sesuai dengan usia dan perkembangannya yang mendorong kreativitas dan keikutsertaan dalam kegiatan. Kiasan Dasar tidak hanya menarik, menantang, dan merangsang tetapi harus disesuaikan dengan minat, kebutuhan, situasi, dan kondisi anggota muda dan anggota dewasa muda.
2) Kiasan Dasar disusun atau dirancang untuk mencapai tujuan, dan sasaran pendidikan dalam Kepramukaan untuk tiap golongan serta merupakan proses Metode Kepramukaan yang bersifat tidak memberatkan anggota muda dan anggota dewasa muda tetapi memperkaya pengalaman.
 Kiasan Dasar dalam Gerakan Pramuka dilaksanakan dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka. Wujud pelaksanaan itu sebagai berikut:

No
Satuan Golongan/
Kegiatan
N a m a
Kiasan Diri
1.
Kantor Pusat Kegiatan
Kwartir
Markas
2.
Pramuka, 7 – 10 tahun
Siaga
Perjuangan Budi Utomo (1908) untuk men-siaga-kan rakyat.
3.
Pramuka, 11 – 15 tahun
Penggalang
Perjuangan pemuda Indonesia dalam menggalang persatuan dan kesatuan Bangsa (1928)
4.
Pramuka, 16 – 20 tahun
Penegak
Puncak perjuangan bangsa dengan ditegakkan NKRI pada 17 Agustus 1945
5.
Pramuka, 21 – 25 tahun
Pandega
Perjuangan mengisi kemerdekaan dengan mandegani pembangunan.
6.
Satuan Pramuka Siaga
- Barung
- Perindukan
Tempat penjaga rumah bangunan
7.
Satuan Pramuka Penggalang
- Regu
- Pasukan
Gardu / pangkalan meronda
Tempat suku kelompok
8.
Satuan Pramuka
- Sangga
Rumah kecil untuk menggarap sawah
9.
Satuan Pramuka
- Racana
Fondasi, alas tiang untuk atap
10.
Anggota Dewasa
Pembina
Membina bangsa dan Negara
11.
Anggota Dewasa
Andalan
Pemimpin/generasi bangsa yang dapat diandalkan.

Golongan Siaga merupakan wadah pembinaan bagi anak berusia 7 – 10 tahun, merupakan kiasan dari masa menyiagakan masyarakat dalam menghadapi pemerintah kolonial Belanda untuk merintis kemerdekaan yang ditandai dengan Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908. Siaga juga memiliki maksud bersegera untuk memulai dengan pembangunan yang membutuhkan bantuan kesadaran yang tinggi dan penataan yang baik. Oleh sebab itu, golongan ini memiliki tiga tingkatan yaitu : Siaga Mula, Siaga Bantu,dan Siaga Tata.
Golongan Penggalang yang anggotanya anak berusia 11 – 15 tahun, diambil dari masa untuk menggalang persatuan dan kesatuan pemuda yang ditandai dengan Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Tingkatan yang ada pun sejalan dengan sejarah perjuangan bangsa untuk mencari ramuan atau bahan-bahan kemudian dirakit atau disusun dan a khirnya dapat diterapkan dalam pembangunan bangsa dan negara. Itulah sebabnya golongan ini memiliki tiga tingkatan, yaitu : Penggalang Ramu, Penggalang Rakit, dan Penggalang Terap.
Golongan Penegak (beranggotakan remaja berusia 16 – 20 tahun) memiliki kiasan dalam menegakan negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Proklamasi, 17 Agustus 1945. Diperlukannya bantara-bantara atau kader pembangunan yang kuat, baik, terampil dan mermoral yang sanggup melaksanakan pembangunan menjadikan Golongan Penegak ini memiliki dua tingkatan yaitu: Penegak Bantara dan Penegak Laksana.
Pendidikan Gerakan Kepanduan adalah pendidikan yang berkelanjutan, tidak bisa berhenti sampai titik tertentu, seperti halnya perjuangan Bangsa Indonesia yang terus-menerus. Bangsa Indonesia tidak pernah puas terhadap kemerdekaan yang telah diraih karena esensi dari kemerdekaan itu adalah awal dari perjuangan untuk membangun bangsa. Masa ini disebut masa memandegani atau mengelola pembangunan dan mengisinya yang selanjutnya dikiaskan dalam Golongan Pandega (beranggotakan pemuda berusia 21 – 25 tahun).
Buah dari semua jenjang pendidikan Gerakan Pramuka ini diharapkan dapat melahirkan manusia Indonesia yang dapat membina bangsa dan negara serta dapat menjadi pemimpin yang bisa diandalkan. Kiasan dasar ini menjadi bukti bahwa Gerakan Pramuka yang lahir dan mengakar di bumi nusantara merupakan bagian terpadu dari gerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia dalam membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, Gerakan Pramuka mempunyai andil yang tidak ternilai dalam sejarah perjuangan bangsa. Jiwa kesatria yang patriotik telah mengantarkan para pandu ke medan juang bahu-membahu dengan para pemuda untuk mewujudkan adicita rakyat Indonesia dalam menegakan dan memandegani Negara Kesatuan Republik Indonesia selama-lamanya .






BAB III
PENUTUP

3.1          Simpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, kami dapat mengambil kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1)      Motto Gerakan Pramuka adalah bagian terpadu proses pendidikan untuk mengingatkan setiap anggota Gerakan Pramuka bahwa setiap mangikuti kegiatan berarti mempersiapkan diri untuk mengamalkan Kode Kehormatan Pramuka.
2)      Manfaat motto Gerakan Pramuka adalah:
a.       Menanamkan rasa percaya diri.
b.      Menambah semangat pengabdian pada masyarakat, bangsa, dan negara.
c.       Siap mengamalkan Satya dan Dharma Pramuka.
d.      Rasa bangga sebagai Pramuka memiliki budaya  kerja yang dilandasi  pengabdiannya.
3)      Kiasan Dasar Pramuka adalah alam pikiran yang mengandung kiasan (gambaran) sesuatu yang disanjung dan didambakan yang menjadi Kiasan Dasar Gerakan Pramuka adalah romantika perjuangan besar bangsa Indonesia.


3.2         Saran
Berdasarkan pembahasan dan simpulan di atas, adapun saran yang dapat penulis sampaikan yaitu sebagai berikut.    
1)      Bagi Masyarakat
Masyarakat bisa memahami Motto Pramuka dan Kiasan Dasar Kepramukaan tersebut, bisa mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
2)      Bagi Siswa
Siswa yang memiliki jiwa kepramukaan, haruslah mengikuti atau melaksanakan Motto dan Kiasan Dasar tersebut.


3)      Bagi Perguruan Tinggi
Kepramukaan dapat dijadikan mata kuliah wajib pada setiap jurusan yang ada di lembaga Perguruan Tinggi.













Daftar Pustaka

Pramukanet.2011. Penjelasan dan penjabaran Motto dan Kiasan Dasar Pramuka. http://www.pramukanet.org.diakses tanggal 25 September 2012
Rama-sintaonline.2011.Motto-gerakan-pramuka.http://rama-sintaonline.blogspot.com. diakses tanggal 25 September 2012.
Darunnajah.2012.Kiasan Dasar Pramuka. http://artikelsmk-darunnajah.blogspot.com.diakses tanggal 25 September 2012.
Sariffirman. 2011. Pramuka. http://sariffirman.weebly.com. diakses tanggal 23 September 2012.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar