BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dewasa ini telah kita ketahui bahwa remaja-remaja
pada zaman sekarang, lebih banyak menghabiskan waktu mereka dengan hal-hal yang
bersifat tidak berguna bahkan hingga ke hal-hal yang merugikan mereka.
Dari pemanfaatan waktu luang yang salah tersebut,
yang mengakibatkan mereka melakukan hal-hal yang negative yang menjerumuskan
mereka menjadi pemuda Indonesia yang kurang baik. Prilaku buruk yang mereka
lakukan, sering kali merugikan diri mereka sendiri bahkan bisa merugikan orang-orang
lain yang berada di sekitar mereka.
Dari hal-hal di atas, alangkah baiknya jika mulai
dari sekarang kita mengajarkan hal-hal yang bermanfaat bagi anak-anak penerus
bangsa kita. Salah satu hal-hal yang bermanfaat adalah dengan mengikuti
kegiatan kepramukaan. Kegiatan Pramuka merupakan kegiatan yang memberikan
pendidikan di luar lingkungan keluarga. Kegiatan yang dilaksanakan berupa
kegiatan yang menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah dan praktis yang
dilakukan di alam terbuka. Kegiatan
kepramukaan merupakan proses kegiatan belajar sendiri yang progresif bagi kaum
muda dan pelajar untuk mengembangkan kepribadian diri yang seutuhnya baik
mental, moral, spiritual, emosional, social, intelektual dan fisik sebagai
individu dan sebagai anggota masyarakat.
Dengan mengikuti kegiatan pramuka tersebut
diharapkan agar kaum-kaum muda dapat menjadi manusia yang memiliki budi pekerti
luhur yang dapat menggunakan waktu luang mereka hanya dengan kegiatan-kegiatan
melakukan yang lebih baik sehingga menjadi pemuda yang lebih berguna bagi masa
depan bangsa karena di dalam kepramukaan peserta didik akan mendapatkan metode
kepramukaan dan kode kehormatan yang di dalam kode kehormatan tersebut terdapat
Satya dan Dharma yang bila diamalkan dengan benar akan membentuk kepribadian
yang positif bagi bangsa Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut
1) Apakah
Metode Kepramukaan tersebut?
2) Apa
Pengertian dari Kode Kehormatan Pramuka?
3) Bagaimana
Penerapan Kode Kehormatan Pramuka dalam kehidupan?
1.3 Tujuan Penulisan
Sejalan dengan
rumusan masalah di atas adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai
berikut.
1) Untuk
Mengetahui segalah hal yang berhubungan Metode Kepramukaan.
2) Untuk
Mengetahui Pengertian dari Kode Kehormatan Pramuka.
3) Untuk
dapat merealisasikan Penerapan Kode Kehormatan Pramuka dalam kehidupan.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat
dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1)
Bagi siswa
Untuk
merubah sikapnya agar menjadi lebih baik dan mempunyai etika atau perilaku yang mencerminkan Tri
Satya dan Dasa Dharma.
2)
Bagi masyarakat
Untuk
menumbuhkan rasa kebersamaan antar sesama dan saling tolong-menolong.
3)
Bagi Perguruan Tinggi
Untuk
membantu Perguruan Tinggi menentukan kegiatan yang edukatif diluar kegiatan
perkuliahan.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Metode Kepramukaan
Dalam metode kepramukaan ini akan
dibahas mengenai pengertian metode kepramukaan, unsur metode kepramukaan dan
Penjelasannya, serta pelaksanaan metode kepramukaan.
2.1.1
Pengertian Metode Kepramukaan
Sebelum
kita mengetahui Pengertian Metode Kepramukaan ada baiknya kita mengetahui
terlebih dahulu pengertian dari Metode. Metode ialah suatu cara/teknik untuk
mempermudah tercapainnya tujuan kegiatan. Jadi metode kepramukaan adalah Cara
memberikan pendidikan watak kepada peserta didik melalui kegiatan kepramukaan
yang menarik, menyenangkan dan menantang, yang disesuaikan kondisi, situasi dan
kegiatan peserta didik.
2.1.2
Unsur Metode Kepramukaan
Metode
kepramukaan merupakan cara belajar Interaktif Progresif melalui.
1) Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka
2) Belajar Sambil Melakukan
3) Sistem berkelompok
4) Kegiatan yang menantang dan
meningkatkan serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani
dan jasmani anggota muda dan anggota dewasa.
5) Kegiatan di alam terbuka.
6) Sistem tanda kecakapan.
7) Sistem satuan terpisah untuk putra
dan untuk putri.
8) Kiasan Dasar.
2.1.3
Penjelasan Masing-masing Unsur Metode Kepramukaan
1) Pengamalan Kode Kehormatan
Pengamalan kode kehormatan dapat
dilaksanakan dengan sebagai berikut.
a.
Menjalankan
ibadah menurut agama dan kepercayaan masing-masing
b.
Membina
kesadaran berbangsa dan bernegara
c.
Mengenal,
memelihara dan melestarikan lingkungan beserta alam seisinya
d.
Memiliki
sikap kebersamaan
e.
Hidup
secara sehat jasmani dan rohani
f.
Bersikap
terbuka, mematuhi kesepakatan dan memperhatikan kepentingan bersama, membina
diri dalam upaya bertutur kata dan bertingkah laku sopan, ramah dan sabar.
g.
Membiasakan
diri memberikan pertolongan, berpartisipasi dalam kegiatan bakti/sosial, dan
mampu mengatasi tantangan tanpa mengenal sikap putus asa
h.
Kesediaan
dan keikhlasan menerima tugas, berupa melatih keterampilan dan pengetahuan,
riang gembira dalam menjalankan tugas menghadapi kesulitan maupun tantangan.
i.
Bertindak
dan hidup secara hemat, teliti dan waspada dengan membiasakan hidup secara
bersahaja.
j.
Mengendalikan
dan mengatur diri, berani menghadapi tantangan dan kenyataan, berani mengakui
kesalahan, memegang teguh prinsip dan tatanan yang benar dan taat terhadap
aturan/kesepakatan.
k.
Membiasakan
diri menepati janji dan bersikap jujur.
2) Belajar sambil melakukan
Belajar
sambil melakukan, dilaksanakan dengan :
a. Kegiatan kepramukaan dilakukan
sebanyak mungkin praktek secara praktis.
b. Mengarahkan perhatian peserta didik
untuk berbuat hal-hal yang nyata menantang, serta merangsang agar rasa
keingintahuan akan hal-hal baru dan keinginan untuk berpartisipasi dalam segala
kegiatan timbul, dari pada hanya menjadi penonton.
3) Sistem Berkelompok
- Sistem berkelompok dilaksanakan agar peserta didik memperoleh kesempatan belajar memimpin dan dipimpin berorganisasi, memikul tanggungjawab, mengatur diri, menempatkan diri, bekerja sama dalam kerukunan (gotong royong).
- Peserta didik dikelompokan dalam satuan gerak yang dipimpin oleh mereka sendiri, dan merupakan wadah kerukunan diantara mereka.
4) Kegiatan yang menantang dan
meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkebangan jasmani
dan rohani anggota muda dan anggota dewasa.
Pelaksanaan
metode dapat dilakukan yaitu sebagai berikut.
- Kegiatan kepramukaan harus menantang dan menarik minat kaum muda, untuk menjadi Pramuka, sedangkan mereka telah menjadi Pramuka tetap terpikat dan mengikuti serta mengembangkan acara kegiatan yang ada.
- Kegiatan kepramukaan bersifat kreatif, inovatif dan rekreatif yang mengandung pendidikan.
- Kegiatan dilaksanakan secara terpadu.
- Pendidikan dalam kepramukaan dilaksanakan dalam tahapan peningkatan bagi kemampuan dan perkembangan individu maupun kelompok.
- Materi kegiatan kepramukaan disesuaikan dengan usia dan perkembangan jasmani dan rohani peserta didik.
- Kegiatan kepramukaan diusahakan agar dapat mengembangkan bakat, minat dan emosi peserta didik serta menunjang dan berfaedah bagi perkembangan diri pribadi, masyarakat dan lingkungannya.
5) Kegiatan di Alam Terbuka
Kegiatan di alam terbuka memberikan
pengalaman adanya saling ketergantungan antar unsur-unsur alam dan kebutuhan
untuk melestarikannya, selain itu mengembangkan suatu sikap bertanggungjawab
akan masa depan yang menghormati keseimbangan alam.
Kegiatan di alam terbuka memotivasi
peserta didik untuk ikut menjaga lingkungannya dan setiap kegiatan hendaknya
selaras dengan alam. Kegiatan di alam terbuka mengembangkan:
a. Kemampuan diri mengatasi tantangan
yang dihadapi
b. Menyadari bahwa tidak ada sesuatu
yang berlebihan di dalam dirinya
c. Menemukan kembali cara hidup yang
menyenangkan dalam kesederhanaan
d. Membina kerja sama dan rasa memiliki
6) Sistem Tanda Kecakapan
Tanda kecakapan adalah tanda yang
menunjukan kecakapan dan keterampilan tertentu yang dimiliki seorang peserta
didik. Sistem tanda kecakapan bertujuan mendorong dan merangsang para Pramuka
supaya selalu berusaha memperoleh kecakapan dan keterampilan. Setiap Pramuka
wajib berusaha memperoleh keterampilan dan kecakapan yang berguna bagi
kehidupan diri dan baktinya kepada masyarakat. Tanda kecakapan yang disediakan
untuk peserta didik ialah :
a. Tanda Kecakapan Umum (TKU) yang
diwajibkan untuk dimiliki oleh peserta didik.
b. Tanda Kecakapan Khusus (TKK) yang
disediakan dimiliki oleh peserta didik, sesuai dengan minat dan bakatnya.
c. Tanda Pramuka Garuda (TPG).
Tanda
Kecakapan : TKU, TKK, dan TPG diberikan setelah menyelesaikan ujian-ujian SKU
maupun SKK dan SPG
7) Sistem Satuan Terpisah antara Putra
dan Putri
Sistem
Satuan Terpisah diterapkan dengan memisahkan satuan Pramuka Putri dan
Putra. Satuan Pramuka
Putri dibina oleh Pembina Putri, sedangkan satuan Pramuka Putra
dibina oleh Pembina Putra. Tidak dibenarkan Pramuka Putra
dibina oleh Pembina Putri, atau sebaliknya, kecuali pada Perindukan Siaga. Jika
sistem ini diselenggarakan dalam bentuk perkemahan,
harus dijamin serta dijaga agar tempat perkemahan
putri dan putra terpisah, perkemahan putri dipimpin oleh Pembina
putri atau sebaliknya.
8) Kiasan Dasar
Kiasan
Dasar adalah ungkapan yang digunakan secara simbolik dalam penyelenggaraan
pendidikan kepramukaan. Penggunaan kiasan dasar, sebagai salah satu unsure
terpadu dalam pendidikan kepramukaan,
dimaksudkan untuk mengembangkan imajinasi, sesuai dengan usia dan perkembangan
yang mendorong kreativitas dan keikutsertaan peserta didik dalam setiap
kegiatan pendidikan kepramukaan.
Kegiatan pendidikan kepramukaan
harus dikemas dalam kiasan dasar yang menarik, menantang dan merangsang,
disesuaikan dengan minat, kebutuhan, situasi dan kondisi anggota muda. Kiasan dasar sendiri disusun
dan dirancang untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan kepramukaan
untuk setiap golongan serta merupakan salah satu unsur dalam Metode Kepramukaan
yang pelaksanaannya harus tidak memberatkan anggota muda tetapi malah dapat memperkaya
pengalaman.
2.1.4
Pelaksanaan Metode Kepramukaan
Pelaksanaan
Metode Kepramukaan pada hakekatnya tidak dapat dilepaskan dari Prinsip Dasar
Kepramukaan. Keterkaitan tersebut
terletak pada pelaksanaan kode kehormatan. Metode kepramukaan sebagai
suatu sistem terdiri atas unsur- unsur Pengamalan Kode Kehormatan, Belajar
sambil melakukan, Sistem Berkelompok, Kegiatan yang menantang yang mengandung
pendidikan, Kegiatan di alam tebuka, Sistem tanda kecakapan, Sistem satuan
terpisah untuk putera dan untuk puteri dan Sistem Among, yang merupakan
sub sistem terpadu dan terkait, yang tiap - tiap unsurnya mempunyai unsur
pendidikan yang spesifik dan saling memperkuat serta menunjang
tercapainya tujuan.
2.2
Pengertian Kode Kehormatan Pramuka
Kode
adalah sandi dan sandi adalah sesuatu yang disimpan atau sesuatu yang
dirahasiakan hanya boleh diketahui”orang dalam”. Sedangkan kehormatan adalah
rasa atau kesadaran yang timbul karena tahu akan harga diri, rasa untuk mempertahankan
harga dirinya, atau rasa malu berbuat sesuatu yang dapat mengurangi harga
dirinya. Jadi kode kehormatan adalah suatu norma/ukuran kesadaran mengenai
akhlak (budi dan perbuatan baik) yang tersimpan di dalam hati orang sebagai
akibat karena orang tersebut tahu akan harga dirinya. Kode kehormatan gerakan
pramuka adalah suatu norma dalam kehidupan dan penghidupan para anggota gerakan
pramuka yang merupakan ukuran, norma atau “standard” tingkah laku kepramukaan
seorang pramuka Indonesia. Kode kehormataan pramuka ini dijadikan pegangan
hidup oleh setiap anggota gerakan pramuka.
2.2.1
Bagian-bagian dari Kode Kehormatan
Kode
Kehormatan Pramuka yang terdiri atas janji yang disebut Satya dan Ketentuan
Moral yang disebut Darma merupakan satu unsur dari metode kepramukaan dan alat
pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan.
Kode
Kehormatan Pramuka dalam bentuk Janji yang disebut Satya adalah:
1) Janji
yang diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota gerakan pramuka
setelah memenuhi persyaratan kepramukaan.
2) Tindakan
Pribadi untuk mengikat diri secara sukarela menetapkan dan mengamalkan janji.
3) Titik
Tolak memasuki proses pendidikan sendiri guna mengembangkan visi, mental,
moral, ranah spiritual, emosional, social, intelektual dan fisiknya, baik
sebagai pribadi maupun anggota masyarakat lingkungannya.
Kode
Kehormatan Pramuka dalam bentuk ketentuan Moral yang disebut darma adalah:
1) Alat
proses pendidikan sendiri yang progresif untuk mengembangkan budi pekerti
luhur.
2) Upaya
memberi pengalaman praktis yang mendorong anggota Gerakan Pramuka menemukan,
menghayati, mematuhi system nilai yang dimiliki masyarakat dimana ia hidup dan
menjadi anggota.
3) Landasan
Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan pendidikan melalui kepramukaan yang
kegiatannya mendorong pramuka menunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis,
saling menghormati, memiliki rasa kebersamaan dan gotong royong.
4) Kode
etik Organisasi dan satuan pramuka, dengan landasan ketentuan moral disusun dan
ditetapkan bersama aturan yang mengatur hak dan kewajiban anggota, pembagian
tanggung jawab dan penentuan putusan.
Kode
kehormatan pramuka adalah Budaya Organisasi Gerakan Pramuka yang melandasi
sikap, tingkah laku anggota Gerakan Pramuka dalam hidup dan kehidupan
berorganisasi. Kode kehormatan pramuka bagi anggota gerakan pramuka disesuaikan
dengan golongan usia dan perkembangan rohani dan jasmani, yaitu:
1) Kode
Kehormatan bagi Pramuka Siaga terdiri atas:
Janji yang disebut
Dwisatya selengkapnya berbunyi sebagai berikut:
a. Dwisatya
Demi kehormatanku aku
berjanji akan bersungguh-sungguh:
a) Menjalankan
kewajiban terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengikuti
tatakrama keluarga.
b) Setiap
hari berbuat kebajikan.
Ketentuan moral yang
disebut Dwidarma selengkapnya berbunyi sebagai berikut:
b. Dwidarma
a) Siaga
berbakti kepada ayah bundanya.
b) Siaga
berani dan tidak putus asa.
2) Kode
Kehormatan bagi pramuka Penggalang, Penegak dan Pendega sama-sama terdiri atas:
Janji yang disebut
Trisatya selengkapnya berbunyi sebagai berikut:
a. Trisatya
Demi Kehormatanku aku
berjanji akan bersungguh-sungguh:
a) Menjalankan
kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Mnegamalkan
Pancasila.
b) Menolong
sesama Hidup dan mempersiakan diri membangun masyarakat.
c) Menepati
Dasadarma.
Ketentuan moral yang
disebut Dasadarma selengkapnya berbunyi sebagai berikut:
b. Dasadarma
Pramuka itu:
a)
Taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa
b)
Cinta Alam dan Kasih Sayang Sesama
Manusia
c)
Patriot yang Sopan dan Ksatria
d) Patuh
dan Suka Bermusyawarah
e)
Rela Menolong dan Tabah
f)
Rajin,Terampil dan Gembira
g)
Hemat,cermat dan Bersahaja
h)
Disiplin,Berani dan Setia
i)
Bertanggung Jawab dan Dapat dipercaya
j)
Suci dalam Pikiran,Perkataan dan Perbuatan.
3) Kode
Kehormatan Pramuka bagi anggota Dewasa terdiri atas Tri Satya dan Dasa Darma
sebagaimana dijelaskan isinya di atas. Dan Kesanggupan anggota Dewasa untuk
mengantarkan kaum muda Indonesia ke masa depan yang lebih baik, dinyatakan
dengan ikrar yang berbunyi sebagai berikut:
IKRAR
Dengan
nama Tuhan yang maha pengasih, lagi maha penyayang dan dnegan penuh kesadaran
serta rasa tanggung jawab atas kepentingan bangsa dan Negara, kami Pembina
pramuka/pelatih Pembina Pramuka/Pembina professional/pamong saka/Instruktur
saka/Pimpinan Saka/Andalan/Anggota Majelis Pembimbing …………………….*) Gerakan
Pramuka seperti tersebut dalam keputusan Kwartir…………………*)/Majelis Pembimbing
Nasional Gerakan Pramuka nomor…..tahun…..Menyatakan bahwa kami:
1) Menyetujui
isi anggaran Dasar dan anggaran rumah tangga gerakan pramuka dan
2) Akan
bersungguh-sungguh melaksanakan tugas kewajiban kami sebagai Pembina Pramuka/Pelatih
Pembina Pramuka/Pembina Profesional/Pamong Saka/InstrukturSaka/Pimpinan
Saka/Andalan/Anggota majelis pendamping……….*) sesuai dengan ketentuan yang
berlaku, untuk mengantarkan kaum muda Indonesia ke masa depan yang lebih baik.
…………………….,… ……… …….(Tempat,tanggal
bulan tahun)
Pembina
Pramuka/Pelatih Pembina Pramuka/
Pembina
Profesional/Pamong Saka/Instruktur Saka/
Pimpinan
Saka/Andalan/Anggota Majelis Pembimbing………*)
(…………………………….)
Catatan:
-
Coret
*)diisi Nasional, Daerah,Cabang,Ranting atau gugus
depan.
2.3
Penerapan Kode Kehormatan dalam Kehidupan
Kode kehormatan pramuka mengandung
4 pokok yang sangat penting yaitu diuraikan sebagai berikut.
1) Isi
Isi kode kehormatan Pramuka
Inodonesia mengandung norma-norma ukuran moral yang menyemaikan benih-benih
budi luhur, buka moralitas yang muluk-muluk dan mustahil untuk dilaksanakan
melainkan yang sederhana dan praktis dapat dipraktekkan oleh orang yang memang
berusaha mempraktekannya.
2) Kesaksian
Penerimaan kode kehormatan ini
harus dinyatakan di hadapan saksi, supaya baik perseorangan maupun masyarakat
lingkungannya mengenalnya sebagai pramuka Indonesia.
3) Segi
Sosial
Kode kehormatan dengan sendirinya
dalam masyarakat meruapakan ukuran tingkah laku pramuka yang bersangkutan,
sebab juga masyarakat mengukur dia selanjutnya dengan isi kode kehormatan itu.
Ini artinya ada control dari
masyarakat, baik masyarakat di lingkungan dekatnya maupun di lingkungan luas.
4) Pertanggung
Jawaban
Penerimaan kode kehormatan
menimbulkan suatu tanggung jawab pribadi yang langsung dan berat, namun
tanggung jawab itu tidak dipikulnya sendiri, bersama dia ada jutaan pramuka di
dunia ini yang juga memikul tanggung jawab yang sama.
Gerakan
Pramuka, sebagai organisasi pendidikan non-formil, menyelenggarakan pendidikan
kepramukaan yang sasaran utamanya adalah pembinaan watak. Dalam melaksanakan
pendidikan kepada peserta didik hanya digunakan suatu norma budi-tinggi yang
diperlukan dan praktis beguna untuk kehidupan dan penghidupannya. Kepada
peserta didik wajib ditanamkan norma-norma moralitas seperti dikandung dalam
Dwi Satya dan Tri Satya serta Dwi Dharma dan Dasa Darma dalam kehidupan dan
penghidupan setiap Pramuka supaya dari padanya dapat terpancar rasa bangga
dengan pengakuannya,”Akulah Pramuka Indonesia”. Atas landasan tersebut, maka
diterapkan kode kehormatan sebagai cara untuk penddikan dan pengembangan budi
yang luhur.
Setiap
anggota Gerakan Pramuka adalah juga anggota masyarakat baik masyarakat kecil di
lingkungannya maupun masyarakat luas. Sebagai anggota masyarakat maka seorang
pramuka harus merupakan anggota masyarakat yang berharga dan dihargai
masyarakat. Pandangan masyarakat itu negative atau positif tergantung pada
sikap, perbuatan dan tingkah laku pramuka itu. Dengan kode kehormatan pramuka
diharapkan seorang pramuka memiliki pegangan yang baik dalam kehidupan dan
penghidupannya di tengah masyarakat, sehingga memperoleh padnagan yang positif
dari masyarakat.
Kode
kehormatan pramuka itu meruapakan pendidikan yang dialami seorang pramuka, ia
menerima secara sukarela kode kehormatan itu, maka seorang Pramuka mempeunyai
tanggung jawab untuk melaksanakan kode kehormatan. Bagi masyarakat, kode
kehormatan Pramuka meruapakan “standard” ukuran tingkah laku seorang Pramuka.
Maka dengan kode kehormatan itu masyarakat melakukan control social terhadap
Pramuka dan Gerakan Pramuka.
Pelaksanaan
suatu kode kehormatan tidak dapat dibangun atas dasar lain kecuali di atas
dasar Kesukarelaan. Kode kehormatan wajib diterima dengan rasa suka dan rasa
rela oleh setiap anggota Gerakan Pramuka, baik ia seorang dewasa maupun ia
anak/remaja/pemuda, yakni sebagai sesuatu yang tidak dipaksakan kepadanya oleh
orang lain, tidak oleh instansi, tidak oleh keadaaan atau lainya. Kode
kehormatan harus diterima oleh yang bersangkutan dengan rasa ikhlas, Kode kehormatan
jangan sampai diterima hanya sebagai suatu fomalitas saja untuk menjadi anggota
Gerakan Pramuka.
Kode
kehormatan yang diterima atas dasar kesukarelaan menimbulkan rasa tanggung
jawab langsung terhadap ketinggian budi yang harus ada pada seorang Pramuka,
sesuai dengan penghidupan Pramuka Indonesia. Adapun penerapan kode kehormatan
yaitu Satya dan Dharma yang terdiri dari Dwi Satya dan Tri Satya serta Dwi
Darma dan Dasa Darma yaitu sebagai berikut
2.3.1
Penerapan Dwisatya dalam kehidupan
Penerapan Dwisatya
dalam kehidupan antara lain dapat dilihat dari isi dari Dwisatya tersebut yaitu
sebagai berikut.
1) Sungguh-sungguh
melakukan kewajiban kepada Tuhan dapat dilakukan dengan Rajin Melakukan
Persembahyangan, menghanturkan canang ke sanggah, menghanturkan banten setiap
rainan, Melakukan Tri Sandya secara rutin, melakukan Sholat lima waktu,
Melakukan sholat jumat, rajin beribadah ke gereja bagi yang Kristen.
2) Bersungguh-sungguh
Menjalankan kewajiban terhadap Negara dapat diterapkan dengan membayar pajak tepat
waktu, ataupun membayar pajak parkir, tidak membuang sampah sembarangan di
jalan raya, mematuhi rambu-rambu lalu lintas, jujur dalam mengelola keuangan
Negara.
3) Bersungguh-sungguh
menjalankan kewajiban dengan mengikuti tata krama keluarga dapat dilihat diterapkan
dengan tidak membangkang omongan orang tua, hormat kepada ayah dan ibu serta
saling menyayangi antar penghuni rumah, tidak egois dalam menentukan
kepentingan dalam keluarga.
4) Setiap
hari berbuat kebajikan artinya setiap hari selalu berbuat hal yang positif
seperti menolong orang yang kesusahan, bersikap toleransi kepada orang yang
sakit, memaafkan teman yang berbuat salah, tidak bertengkar dengan teman,
bhakti kepada orang tua.
2.3.2
Penerapan Dwidarma Dalam Kehidupan
Adapun penerapan
Dwidarma dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebagai berikut.
1) Siaga
Berbakti kepada ayah bundanya artinya seorang siaga selalu mematuhi nasihat
orang tuanya, merawat orang tuanya disaat sakit, selalu memberikan kebahagiaan
kepada ayah dan bundanya.
2) Siaga
berani dan tidak putus asa artinya salam kehidupannya siaga selalu bersemangat
dalam melakukan kegiatan apapun, berani mengakui kekalahan, berani mengakui
kesalahan yang diperbuat, pantan menyerah dalam menyelesaikan suatu masalah.
2.3.3
Penerapan
Tri Satya dalam Kehidupan
Adapun penerapan
Trisatya dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebagai berikut:
1) Sungguh-sungguh
melakukan kewajiban kepada Tuhan dapat dilakukan dengan Rajin Melakukan
Persembahyangan, menghanturkan canang ke sanggah, menghanturkan banten setiap
rainan, Melakukan Tri Sandya secara rutin, melakukan Sholat lima waktu,
Melakukan sholat jumat, rajin beribadah ke gereja bagi yang Kristen.
Apa
yang tercantum di dalam Trisatya tentang menjalankan kewajiban terhadap
Tuhan dan yang terdapat dalam Dasadarma pertama sudah harus sedikit dibedakan
bahwa Di dalam Trisatya, ungkapan itu merupakan janji (ikrar) seseorang yang
diresapkan dalam hati atau dirinya sedangkan dalam hati atau dirinya sedngkan
yang ada di dalam Dasadarma pertama adalah perwujudannya secara kongret dalam
tingkah laku ataupun sikapnya, Atau dengan kata lain yang ada di dalam Trisatya
itu merupakan sesuatu yang ada di dalam batin dan yang terdapat di dalam darma
adalah yang tampak lahiriah. Oleh karena itu yang terdapat di dalam Dasadarma
bukanlah suatu pengulangan, tetapi penekan
2) Bersungguh-sungguh
Menjalankan kewajiban terhadap Negara dapat diterapkan dengan membayar pajak
tepat waktu, ataupun membayar pajak parkir, tidak membuang sampah sembarangan
di jalan raya, mematuhi rambu-rambu lalu lintas, jujur dalam mengelola keuangan
Negara.
3) Mengamalkan
Pancasila artinya melakukan sesuatu yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
4) Membantu
orang yang membutuhkan pertolongan.
5) Melakukan
donor darah kepada orang yan memerlukan donor.
6) Belajar
dengan tekun dan mengikuti keterampilan-keterampilan yang menunjang kemampuan
diri.
7) Menepati
dasadharma artinya mematuhi segala hal yang tercantum dalam dasa dharma
Pramuka.
2.3.4
Penerapan Dasadarma Dalam Kehidupan
Adapun penerapan
Trisatya dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebagai berikut.
1) Takwa
kepada Tuhan yang Maha Esa
Pada hakekatnya takwa adalah usaha
dan kegiatan seseorang yang sangat utama dalam perkembangan hidupnya. Bagi
bangsa Indonesia yang berketuhanan Yang Mahaesa, yang menjadi tujuan hidupnya
adalah keselamatan, perdamaian, persatuan dan kesatuan baik didunia maupun
dikhirat, Tujuan hidup ini hanya dapat dicapai semata-mata dengan takwa kepada
Tuhan Ynag Mahaesa, yaitu:
a. Bertahan terhadap godaan-godaan
hidup, berkubu dan berperisal untuk memelihara diri dari dorongan hawa nafsu.
b. Taat melaksanakan ajaran-ajaran
Tuhan, mengerjakan yang baik dan berguna serta menjauhi segala yang buruk dan
yang tidak berguna bagi dirinya maupun bagi masyarakat serta seluruh umat
manusia.
c. Mengembalikan, menyerahkan kepada
Tuhan segala darma bakti dan amal usahanya untuk mendapatkan penilaian;
sebagaimana Tuhan menghendaki sikap ini merupakan sikap seseorang kepada
pribadi lain yang dianggap mengatasi dirinya, bahkan mengatasi segala-galanya,
sehingga seseorang menyatakan hormat dan baktinya, serta memuji, meluhurkan dan
lain-lain terhadap pribadi lain yang dianggap Maha agung itu.
Pengertian Tuhan dari segi
kemanusiaan (akal budi), Tuhan adalah zat yang ada secara mutlak yang ada
dengan Zat yang menjadi sumber atau sebab adanya segala sesuatu di dalam alam
semesta (couse prima atau sebab pertama). Karena itu, Dia tidak dapat disamakan
atau dibandingkan dengan apa saja yang ada. Dia mengatasi, melewati, dan
menembus segala-galanya.
Dari wahyu Tuhan sendiri yang
dianugerahkan kepada kita melalui firman atau sabdaNya di dalam Kitab suci,
kita dapat mengetahui bahwa Dia adalah pencipta Yang Maha Kuasa, Maha Murah,
lagi Maha Penyayang Tuhan menjadikan alam semesta termasuk manusia tanpa
mengambil suatu bahan atau menggunakan alat. Hanya kaarena afirman-Nya, alam
semesta ini menjadi ada. Yang semula tidak ada menjadi ada, dari tingkat yang
paling rendah sampai tingkat yang paling tinggi dan luhur. Dari yang tiada
bernyawa kepada yang bernyawa dan berjiwa, Dari hasil karya Tuhan itu, kita dapat
mengenal segala macam sifat Tuhan yang melebihi dan mengatasi apa yang terdapat
di dalam alam semesta ini, terutama dari wahyu Tuhan sendiri. Kita juga dapat
memahami kegaiban Tuhan. Oleh karena itu, kita tidak dapat membandingkan zat
kodrat sifat Ilahi dengan yang ada dalam alam ini. Hal ini juga termasuk dengan
sifat Tuhan Yang Mahaesa. Namun sebagai insan manusia, kita akan berusaha
memahami apa arti esa pada Tuhan itu.
Esa= satu/tunggal. Maksudnya
bukanlah “satu” yang dapat dihitung. Satu yang dapat dihitung adalah satu yang
dapat dibagi atau disbanding-bandingkan. Maka, satu atau esa pada Tuhan adalah
mutlak. Satu/tunggal yang tidak dapat dibagi-bagi dan dibandingkan.
Berbicara tentang pengertian taakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa tidak dapat
dipisahkan daari pengertian moral, budi pekerti, dan akhlak. Moral, budi
pekerti atau akhlak adalah sikap yang digerakan oleh jiwa yang menimbulkan
tindakan dan perbuatan manusia terhadap Tuhan, terhadap sesamamanusia, sesame
makhluk, dan terhadap diri sendir. Akhlak terhadap Tuhan Yang Mahaesa
meliputi cinta, takut, harap, syukur, taubat, ikhlas terhadap Tuhan,
mencintai atau membenci kare Tuhan. Akhlak terhadap Tuhan Yang Mahaesa
mengandung unsure-unsur takwa, berimankepada Tuhan Yang Mahaesa, dan berbudi pekerti
yang luhur.
Dari uraian tentang pengertian takwa
kepada Tuhan yang maha esa maka pelaksanaannya dapat dilakukan dengan:
a) Sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka
yang mengarahkan anak didik menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak
luhur, dan juga karena falsafah hidup bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila,
maka sudahseharusnyalah iman kepada Tuhan dari masing-masing anak didik itu
diperdalama dan diperkuat.iman anak didik kepada Tuhan itu bellum cukup kalau
hanya kita berikan pengajaran lisan/tertullis tanpa ada perwujudan kongkret
dalam tingkah laku kehidupan anak didik. Maka, apa yang dimani dari agama dan
kepercayaan tentang Tuhan haruslah dijabarkan dalam sikap hidupnya yang nyata
dan dapat dirasakan oleh llingkungannya, karena itu akan terdapat kepicangan
apabila Gerakan Pramuka hanya dapat mengemukakan ajaran tentang
takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa ini, tetapi kurang memberikan bimbingan dan
kesempatan kepada peserta didik untuk melaksanakan darmanya yang pertama ini.
Untuk mewujudkan cita-cita Gerakan Pramuka, dalam hal ini banyak caran dan
metode yang dapat dilaksanakan, sesuai dengan tingkat umur dan kemampuan anak
didik dan kepercayaan masing-masing. Cara atau metode dapaat berlainan, tetapi
tujuannya kiranya hanya satu, ialah terciptanya manusia Indonesia yang utuh dan
sempurna (Pancasilais). Segala macam ketentuan moral/kebaikan yang tersimpan
dalamajaran agama (seperti tertera dalam darma-darma yang berikut)seharusnyalah
dikembangkan dalam sikap hidup anak didik. Darma-darma itu merupakan bentuk-bentuk
perwujudan kongret dari takwanya kepada Tuhan di samping doa, sembahyang, dan
bentuk peribadatan lain. Sebagai Contoh: Sikap cinta dan kasih sayang, setia,
patuh, adil, jujur, suci,dan lain-lain adalah merupakan perwujudan dari
ketakwaan seseorang kepada Tuhan. Sulit untuk mengatakan bahwa sebenarnya tidak
jujur orang mengarahkan dia itu takwa kepada Tuhan, tetapi dalamhidupnya dia
bertindak dan bersikap membenci, curang, tidak adil, dan sebagainya terhadap
sesamanya.
b) Maka dari itu, dalam prakteknya,
mengembangan ketakwaan kepada Tuhan dapat dilaksanakan dalam segala kegiatan
kepramukaan mulai dari bermain dampai kepada bekerja sama dan hidup bersama.
Dalam kegiatan permainan, kita sudah dapat menamkan sifat-sifat jujur, patuh,
setia dan tabah. Kalau anak sudah dibiasakan bermaian seperti itu, maka dia
akan berkembang menjadi pribadi yang baik, berwatak luhur dan berkepribadian.
Akhirnya, akan berguna bagi sesame manusia, masyarakat, bangsa dan negaranya.
Semua ini tiada lain didasarkan pada takwanya kepada Tuhan.
c) Menuntun anak untuk melaksanakan
ibadah.
d) Menyelenggarakan peringatan-peringatan
hari besar agama.
e) Menghormati orang beragama lain
f) Menyelenggarakan cermah keagamaan.
g) Menghormati orang tua.
2) Cinta
Alam dan Kasih Sayang Sesama Manusia
Yang dimaksud dengan cinta dan kasih
sayang apabila manusia dapat ikut merasakan suka dan derita alam sekitarnya
khususnya manusia. Kelompok-kelompok manusia ini merupakan bangsa-bangsa dari
Negara yang terdapat di dunia ini. Bila kita ingindan mau mengerti dan bergaul
dengan bangsa lain maka rasa kasih sayanglah yang dapat mendekatkan kita dengan
siapa pun. Dengan demikian, akan terciptalah perdamaian dan persahabatan antar
manusia maupun antar bangsa. Khususnya sebagai seorang Pramuka menganggap
Pramuka lainnya baik dan Indonesia maupun dari bangsa lain sebagai saudaranya
kaarena masing-masing mempunyai satya dan darma sebagai ketntuan moral. Pramuka
Indonesia yang bertujuan menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur
sudah sepantasnyalah jika ia berusaha meninggalkan watak yang dapat menjauhkan
ia dengan ciptaan Tuhan lainnya dengan memiliki sifat-sifat yang penuh rasa
cinta dan kasih saying. Darma ini adalah tuntunan untuk mengamalkan sila kedua
dari Pancasila Pelaksanaan dalam hidup sehari-hari yaitu
dengan:
a. Membawa peserta didik ke alam bebas
kebun raya agar mengetahui dan mengenal berbagai jenis tumbuhan-tumbuhan,
Anjurkanlah kepada mereka memelihara tenaman di rumah masing-masing. Hal ini
dapat dijadikan persyaratan untuk mencapai tanda kecakapan khusus.
b. Begitu pula halnya sikap kita
terhadap binatang, perkenalakan peserta didik dengan sifat masing-masing jenis
binatang untuk mengetahui manfaatnya. Anjurkan juga memelihara dengan baik
binatang yang mereka miliki.
c. Kasih sayang sesama manusia tidak
lepas dari perwujudan kerendahan diri manusia sebagai makhluk terhadap
keagungan pencipta-Nya. Ketakwaan kita kepada Tuhan Yang Mahaesa wajib dihayati
sepanjang hidup. Di samping itu, perlu membangun watak utama antara lain,
tidak mementingkan diri pribadi, menghargai orang lain meskipun tidak sebangsa
dan seagama. Demikian pula, bersaudara dengan Pramuka sedunia.
d. Siapa pun yang kita kenal dan kita
dekati lambat-laun akan timbul rasa cinta alam dan kasih saying sesama manusia.
Rasa inilah yang dapat menggugah rasa dekat dengan Alkhalik, karena tidak
terhalang oleh rasa benci, marah dan sifat-sifat yang tidak terpuji, dengan
demikian, kita menyadari keagungan Tuhan Yang Mahaesa.
3) Patriot
yang Sopan dan Ksatria
Patriot berarti putra tanah air,
sebagai seorang warga Negara Reoublik Indonesia, seorang Pramuka adalah putra
yang baik, berbakti, setia dan siap siaga membela tanah airnya. Sopan adalah
tingkah laku yang halus dan menghormati orang lain. Orang yang sopan bersikap
ramah tamah dan bersahabat bukan pembenci dan selalu disukai orang lain.
Ksatria adalah orang yang gagah berani dan jujur. Ksatria juga mengandung arti
kepahlawanan, sifat gagah berani dan jujur. Jadi, kata ksatria mengandung makna
keberanian, kejujuran, dan kepahlawanan.Seorang Pramuka yang mematuhi darma
ini,bersma-sama dengan warga Negara yang lain mempunyai satu kata hati dan satu
sikap mempertahankan tanah airnya, menjunjung tinggi martabat bangsanya. Darma
ini adalah tuntunan untuk mengamalkan Pancasila ketiga. Adapun pelaksanaan dari
kehidupan sehari-hari yaitu:
a. Membiasakan dan mendorong anggota
Pramuka untuk:
b. Menghormati dan memahami serta
menghayati lambing Negara, bendera sang Merah Putih dan lagu kebangsaan
Indonesia Raya.
c. Mengenal nilai-nilai luhur
bangsa Indonesia sepeerti kekeluaargaan, gotong-royong, rmah tamah, religious,
dan lain-lain.
d. Mencintai bahasa, seni budaya, dan
sejarah Indonesia.
e. Mengerti, menghayaati, mengamalkan
dan mengamankan Pancasila.
f. Mengenal adapt-istiadat suku-suku
bangsa di Indonesia.
g. Mengutamakan kepentingan umum dari
pada kepentingan diri pribadi. Selalu membantu dan membela yang lemah dan yang
benar.
h. Membiasakan diri berani mengakui
kesalah dan membenarkan yang benar.
i. Menghormati orng tua, guru dan
pemimpin.
4) Patuh
dan Suka Bermusyawarah
Patuh berarti setia dan bersedia
melakukan sesuaaatu yang sudah disepakati dan ditentukan. Musyawarah adalah
laku utama seorang democrat yang menghormati pendapat orang lain. Orang yang
suka bermusyawarah terhindar dari sikap yang otoriter dan semau sendiri. Dalam
setiap gerak dan tindakan yang menyangkut orang lain, seorang lain baik dengan
orang-orang yang terikat dalam pekerjaan atau dalam bentuk-bentuk organisasi. Darma
adalah tuntunan untuk mengamalkan Pancasila keempat. Pelaksanaan dalam Hidup
Sehari-hari yaitu:
a. Membiasakan diri untuk menepati
janji, mematuhi peraturan yang ditetapkan di gugusdepan dan mematuhui
peraaaaturan di RT/RK, kampung dan desa, sekolah dan peratur perundang-undangan
yang berlaku. Misalnya, setia mengikuti latihan membayar iuran, menaati
peraturan lalu llintas dan lain-lain.
b. Belajar mendengar pendapat orang,
menghargai gagasan orang lain.
c. Membiasakan untuk merumuskan
kesepakatan dengan memperhaaatikan kepentingan orang banyak
d. Membiasakan diri untuk bermusyawarah
sebelum melaksanakan suatu kegiatan (misalnya akan berkemah, widyawisata dan
lain-lain.
5) Rela
Menolong dan Tabah
Rela atau ikhlas adalah perbuatan
yang dilakukan tanpa memperhitungkan untung dan rugi (tanpa pamrih). Rela
menolong berarti melakukan perbuatan baik untuk kepentingan orang lain yang
kurang mampu. Dengan maksud, agar orang yang ditolong itu dapat menyelesaikan
maksudnya atau kemudian mampu merampungkan masalah seta tantangan yang
dihadapi. Tabah atau ulet adalah suatu sikap jiwa tahan uji. Meskipun seseorang
mengetahui bahwa menjalankan tugasnya akan menghadapi kesulitan, tetapi ia
tidak mundur dan tidak ragu. Darma ini adalah tuntunan untuk mengamalkan
Pancasila sila kelima. Pelaksanaan dalam Hidup sehari-hari yaitu:
a. Membiasakan diri cepat menolong
kecelakaan tanpa diminta
b. Membantu menyeberang jalan untuk
orang tua, wanita.
c. Memberi tempat di tempat umum kepada
orang tua dan wanita.
d. Membiasakan secara bertahap untuk
mengatasi masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari di rumah, dan
dimasyarakat..
6) Rajin,Terampil
dan Gembira
Adapun
pelaksanaan dasa Dharma Rajin,Terampil dan Gembira yaitu sebagai berikut.
a. Biasakan membaca buku yang baik.
b. Biasakan untuk membuaat karya tulis.
c. Selenggarakan diskusi-diskusi untuk
belajar; mengolah pikiran, mengemukakan pendapat.
d. Tentukan jadwal harian yang tetap
untuk belajar.
e. Belajar selama dua jam sehari adalah
layak.
f. Atur kegiatan dengan menyesuaikan
dengan kegiatan di sekolah, di rumah dan Gerakan Pramuka.
g. Membiasakan untuk menyusun jadwal
kegiatan sehari-hari.
h. Biasakan bekerja menurut manfaat dan
disesuaikan dengan kemampuan.
i. Hargai dan atonjolkan suatu prestasi
kerja.
j. Berikan beban dan tugas yang terus
berkembang.
k. Berusaha untuk bekerja dengan
rencana.
l. Bergembiralah dalam tiap usaha.
m. Selesaikan setiap tugas jangan tunda
sampai esok hari.
n. Pilihlah suatu jenis kemahiran dan
keahlian yang sesuai dengan bakat.
o. Latih terus-menerus.
p. Jangan cepat puas setelah selesai mengerjakan
sesuatu.
q. Mintalah tuntunan dari orang
yang lebih berpengalaman.
r. Jangan menolak tugas pekeerjaan apa pun yang
diberikan pada Saudara.
s. Laksanakan tugas dengan
sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan yang ada.
7) Hemat,cermat
dan Bersahaja
Hemat
bukan beraaati “kikir” tetapi lebih terarah kepada dapatnya seorang Pramuka
melakukan dan mengunakan suatu secara tepat menurut kegunaannya. Secara material, dapat berarti
memanfaaatkan sesua(materi) menurut keperluan sehingga usaha tidak berguna
dapat dibendung sehingga dapat berguna bagi dia sendiri dan ornag lain.
Cermat lebih berarti “teliti” sikap
lakku seorang Pramuka harus senantiasa teliti baik terhadap dirinya sendiri
(introspeksi) maupun yang datangnya dari laur dirinya sehingga ia senantiasa
waspada. Hal ini dapat dilakukan melalui proses berfikir, mengitung, dan
mempertimbangkan segala sesuatu, untuk berbuat. Seorang Pramuka harus cerdas,
terampil agar ia senantiasa terhindar dari kekeliruan dan kesalahan. Ia harus
berusaha untuk berbuat sesuatu dengan terencana dan yang bermanfaat.
Bersahaja hal ini lebih berarti,
sederhana kesederhanaan yang wajar dan tidak berlebih-lebihan sehingga dapat
memberi kemungkinan penggambaran jiwa untuk (penampilan diri) dan menimbulkan
kemampuan untuk hidup dengan apa yang didapat secaara halal tanpa merugikan
diri sendiri dan ornag lain. Ia harus dapat menyerasikan antara keinginkan dan
kemampuan, Bersahaja juga dapat berarti keberanian untuk menyatakan sesuatu
yang sebenarnya. Pelaksanaan dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebagai berikut.
a. Menggunakan waktu dengan tepat ke
sekolah, tidur, makan, latihan dan sebagainya.
b. Tidak ceroboh.
c. Bertindak dengan teliti pada waktu
yang tepat agar ia tidak dirusakkan oleh keinginan jahat dari luar.
d. Sadar akan dirinya sebagai suatu
pribadi.
e. Berpakaian yang sederhana tanpa
perhiasan yang berlebihan-lebihan
f. Meneliti sahulu sebellllum berbuat
sesuaatu agar terjadi ketepatan di dalam pelaksanaannya.
g. Penggunaan listrik (siang hari
dimatikan).
h. Pengguna air tidak terbuang percuma.
i. Memeriksa pekerjaan sebellllum
diserahkan kepada Pembina.
j. Menggunakan uang jajaan dengan
hemat.
k. Memberi anak tanggung jawab untuk
tugs di rumah dan lain=lain.
l. Membiasakan untuk menabung
m. Bekerja berdasarkan manfaat dan
rencana
8) Disiplin,Berani
dan Setia
Disiplin dalam pengertian yang luas
berarti patuh dan mengikuti pemimpin dan atau ketentuan dan peraturan. Dalam
pengertian yang lebih khusus, disiplin berti mengekang dan mengendalikan diri.
Berani adalah suatu sikap mental
untuk bersedia menghadapi dan mengatasi suatu masalah dan tantangan. Setia
berarti tetap pada suatu pendirian dan ketentuan. Dengan demikian, maka
berdisiplin tidak secara membabi buta melaksanakan perintah, ketnetuan dan
peraturan, sebagai manusia ciptaan Tuhan, seseorang harus berani
berbuaaaat berdasarkan pertimbangan dan nilai yang lebih tinggi. Pelaksanaan
dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
a. Berusaha untuk
mengendalikan dan mengaaaatur diri (self disiplin).
b. Mentaati peraaturan.
c. Menjalani ajaran dari ibadah agama
d. Belajaaar untuk menilai kenyataan,
bukti dan kebenaran suatu keterangan (informasi).
e. Patuh dengan pertimbangan dan
keyakinan.
9) Bertanggung
Jawab dan Dapat dipercaya
Yang dimaksud dengan
bertanggungjawab adalah Pramuka itu bertanggungjawab atas segala sesuatu yang
diperbuat baik atas perinnntah maupun tidak, terutama secara pribadi
bertanggungjawab terhadap Negara, bangsa, masyarakat dan keluarga misalnya Segala
sesuatu yng diperintahkan kepadanya, harus dilakukan dengan penuh rasa
tanggungjawab. Segala sesuatu yang dilakukan atas kehendak sendiri
dilakukan dengan penuh rasa tanggungjawab. Yang dimaksud dengan dapat
dipercaya ialah: Pramuka itu dapat dipercaya, baik perkataannya maupun
perbuatannya. Misalnya Dapat dipercaya itu berarti juga jujur, yaitu jujur
terhadap diri sendiri, terhadap anak didik dan terhadap orang lain terutama
yang menyangkut uang, materi dan lain-lain. Pramuka dapat dipercaya atas
kata-katannya, perbuatannya dan lain sebagainya, apa yang dikatakannya tidaklah
suaaatu karangan yang dibuat-buat. Apabila ia ditugaskan untuk melaksanakan
sesuatu, maka ia dapat dipercaya bahwa ia pasti akan melaksanakannya dengan
sebaik-baiknya. Dalam kehidupan sehari-hari dimana dan kapan pun juga Pramuka
dapat dipercaya bahwa ia tidak akan berbuat sesuatu yang tidak baik, meskipun
tidak ada orang yang tahu atau yang mengawasinya. Selalu menepati waktu yang
sudah ditentukan. Tujuan adalah mendidik Pramuka menjadi oarnag yang jujur dan
yang dapat dipercaya akan segala tingkah lakunya.
10) Suci
dalam Pikiran,Perkataan dan Perbuatan.
Seorang Pramuka dikatakan matang
jiwanya, bila Pramuka itu dalam setiap tingkah lakunya sudah mengambarkan laku
yang suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. Suci dalam pikiran berate
bahwa Pramuka tersebut selalu melihat dan memikirkan sesuatu itu pada segi
baiknya atau ada hikmahnya dan tidak terlintas sama sekali pemikiran ke arah
yang tidak baik. Suci dalam perkataan setiap apa yang telah dikatakan itu
benar, jujur seerta dapat dipercaya dengan tidak menyinggung perasaan oeng
lain. Suci dalam peerbuatan sebagai akibat dari pikiran dan perkataan yang
suci, maka Pramuka itu harus sanggup dan mampu berbuat yang baik dan benar
untuk kepentingan Negara, bangsa, agama dan keluarga. Dengan selalu melakukan
pikiran, perkataan dan perbuatan yang suci akan menimbulkan pengertian dan
kesadaran menurut siratan jiwa Pramuka sehingga Pramuka itu memukan dirinya
sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka Antaranya Menjadi manusia yang
berkepribadian dan berwatak luhur, tinggi metal-moral budi pekerati dan kuat
keyakinan beragamanya. Pelaksanaan dalam kehidupan sehari-hari
yaitu:
a. Seorang Pramuka selalu menyumbangkan
pikirannya yang baik, tidak berprasangka, dan tidak boleh mempunyai sikap-sikap
yang teercela dan selalu menghargai pemikiran-pemikiran orang lain. Sehingga
timbul salaing haarga menghargai sesame manusia dalam kehidupannya sehari-hari.
b. Seorang Pramuka akan selalu
berhati-hati dan berusaha sekuat tenaga untuk mengendalikan diri
aterhadap ucapannya, dan menjauhkan diri dari perkataan-perkataan yang tidak
pantas dan menimbulkan ketidak percaayaan orang lain.
c. Seorang Pramuka akan menjadi contoh
pribadi dalam segala tingkah lakunya dan menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan
yang jelek yang terdapat dalam kehidupan masyarakat.
d. Setiap Pramuka mempunyai pegangan
hidup yaitu agama, jelas di sini bahwa Pramuka itu beragama bukan hanya dalam
pikiran dan perkataan belaka, tetapi keberagamaan Pramuka tercermin pula dalam
perbuatan yang nyata.
e. Usaha agar Pramuka itu satu dalam
kata dan perbuatannya.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Simpulan
Berdasarkan pembahsan diatas maka
dapat diambil simpulan yaitu sebagai berikut.
1) Metode kepramukaan adalah Cara
memberikan pendidikan watak kepada peserta didik melalui kegiatan kepramukaan
yang menarik, menyenangkan dan menantang, yang disesuaikan kondisi, situasi dan
kegiatan peserta didik.
2) Kode
kehormatan gerakan pramuka adalah suatu norma dalam kehidupan dan penghidupan
para anggota gerakan pramuka yang merupakan ukuran, norma atau “standard”
tingkah laku kepramukaan seorang pramuka Indonesia.
3) Pelaksanaan Kode Kehormatan dalam
kehidupan haruslah berdasar pada kesukarelaan dengan melakukan nilai-nilai yang
terkandung pada satya dan darma.
3.2
Saran
Adapun
saran yang penulis sampaikan yaitu sebagai berikut.
1) Kepada Siswa
Hendaknya
para siswa menyukai kegiatan kepramukaan ini karena di dalamnya tersirat
pengalaman dan ilmu kepramukaan yang memiliki keterampilan yang berguna bagi
kehidupan. Diharapkan para siswa dapat mengamalkan isi dari Satya dan Darma
Pramuka.
2) Kepada Masyarakat
Dapat
mengamalkan nilai-nilai satya dan dharma dalam kehidupan bermasyarakat agar
bangsa Indonesia menjadi bangsa yang tetap bersatu dan berjiwa Nasionalisme.
3) Kepada Perguruan Tinggi
Kepramukaan
dapat dijadikan mata kuliah wajib pada setiap jurusan yang ada di lembaga
pergurua tinggi.
DAFTAR
PUSTAKA
Syarifudin. Nodate. Pedoman Pendidikan Kepramukaan. Singaraja:
Gugus Depan Buleleng
Mashudi. 1983. Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar. Jakarta: Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka.
Supriadi,Ery. 2012. Buku Panduan Orientasi Penerimaan Calon
Anggota Baru Racana Jelantik-Jempiring. Singaraja: UKM Pramuka.
Pramukanet. 2011. Pokok-pokok penjelasan dan Penjabaran Dasa
Darma. http://www.pramukanet.org.
diakses tanggal 20 September 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar